Selasa, 24 Juli 2018

Rangkuman Materi Kuliah Manajemen Keuangan

PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN

1.      Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan
2.      Fungsi Manajemen Keuangan
a.       Keputusan Investasi (Investment Decision)
b.      Keputusan Pembelanjaan (Financial Deciation)
c.       Kebijakan Deviden (Devidend Policy)
3.      Tujuan Perusahaan atau MK adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau kemakmuran para pemegang saham (yang diukur dari harga sahamnya). Fungsi Manajemen Keuangan :
a.       Keputusan Investasi (Investment Decision)
Ø  Investasi: aktiva riil dan aktiva finansiil
Ø  Keputusan investasi: keputusan terhadap penggunaan dana. Atau keputusan  aktiva  apa  yang akan dikelola oleh perusahaan
Ø  Hal-hal yang perlu diperhatikan:
A. Jumlah  Asset
B. Komposisi Asset
C. Pergantian asset
b.      Keputusan Pembelanjaan (Financial Deciation) dan Kebijakan Deviden (Devidend P)
Ø  Keputusan terhadap sumber dana yang diperlukan untuk membiayai investasi
Ø  Menentukan struktur modal yang optimum
Ø  Kebijakan dividen :
o   Menetapkan Deviden
o   Menetapkan Laba Ditahan
4.      Tugas Utama Manajer Keuangan
a.       Menentukan dari mana sumber dana yang dipakai untuk investasi
b.      Menentukan investasi apa yang menguntungkan 
c.       Menentukan proporsi laba yang dibagikan dan yang ditahan untuk investasi








RASIO RASIO KEUANGAN

1.      Rasio Likuiditas
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yaitu hutang jangka pendek
2.      Rasio Aktivitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya
3.      Rasio Laverage
Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang
4.      Rasio Profitabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan menghasilkan laba dari modalnya
5.      Rasio Market Value
Rasio yang menunjukkan bagaimana perusahaan dinilai oleh investor pasar modal

1.      Rasio Likuiditas
a.      Current Ratio
Perbandingan antara aktiva lancer dan hutang lancer
b.      Quick Ratio
Perimbangan jumlah aktiva lancar dikurang persediaan dengan hutang lancar
2.      Rasio Aktivitas
a.      Perputaran Piutang
Tentang kualitas piutang dagang dan kesuksesan perusahaan dalam mengumpulkan piutang dagang
b.      Perputaran Persediaan
Dihitung dengan cara harga pokok penjualan dibagi rata-rata persediaan
c.       Perputaran Piutang Harian
Mengukur kemampuan perusahaan untuk mengumpulkan jumlah piutang dalam jangka waktu tertentu
d.      Perputaran Aktiva
Mengukur perputaran dari semua aset yang dimiliki perusahaan dihitung dari pembagian penjualan dengan total aset
3.      Rasio Laverage
a.      Debt Ratio
Rasio antara total hutang dengan total aset dalam satuan persen
b.      Total Debt to Equity Ratio
Perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri
4.      Rasio Profitabilitas
a.      Gross Profit Margin
Perbandingan penjualan bersih dikurang harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antara penjualan kotor dengan laba bersih
b.      Net Profit Margin
Margin laba bersih merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penjualan
c.       ROI (Return On Investment)
Membandingkan laba setelah pajak dengan total aktiva
d.      ROE (Return On Equity)
Mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik sendiri
e.       RE (Rentabilitas Ekonomis)
Mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut (EBIT/Total Aktiva)





















COST OF CAPITAL (COC) (BIAYA MODAL)

1.      Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi.
2.      Biaya Modal adalah Biaya riil yang digunakan untuk mendapatkan sumber modal
3.      Alasan Menentukan COC
a.       Maksimisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal) di minimumkan
b.      Keputusan penganggaran modal memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal
c.       Keputusan-keputusan Leasing, Modal Kerja memerlukan estimasi COC

4.      Komponen WACC (Weighted Average Cost Of Capital)
a.       WACC merupakan biaya modal keseluruhan
b.      Biaya Hutang (Cost of Debt)
·         Jika perusahaan menggunakan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh dana dari hutang jangka panjang, maka biaya hutang = Kd atau YTM (tingkat keuntungan yang dinikmati pemegang obligasi)
·         Kd merupakan biaya hutang sebelum pajak. Untuk menentukan WACC yang digunakan adalah biaya hutang setelah pajak.
c.       Cost of Preferred Stick (Biaya Saham Preferen)
·         Biaya saham preferen = tingkat keuntungan yang dinikmati pembeli saham preferen.
d.      Biaya Laba di Tahan (Cost of Retained Earning)
·         Perusahaan memperoleh modal sendiri melalui 2 cara :
v  Menahan laba
v  menerbitkan saham biasa baru.
·         Biaya laba ditahan = Ks atau tingkat keuntung-an yang disyaratkan investor pada saham biasa perusahaan ybs.
e.       Biaya Saham Biasa Baru
·         Biaya saham biasa baru lebih tinggi dibanding biaya laba ditahan, karena saham baru mengeluarkan flotation cost.
5.      Marginal Cost of Capital (MCC=tambahan biaya karena ada penambahan modal)
a.       MCC adalah biaya memperoleh modal tambahan sebagai modal baru.
b.      Depresiasi merupakan sumber dana intern untuk investasi pada aktiva tetap
c.       Depresiasi dapat menunda kenaikan WACC



STRUKTUR MODAL

1.      Teori Struktur Modal
Teori sruktur modal menjelaskan: Ada pengaruh perubahan struktur modal ( berapa hutang dan modal sendiri yang digunakan) terhadap nilai perusahaan, kalau keputusan inveestasi dan kebijakan dividen konstan.
Struktur modal yang baik: adalah struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan (memaksimumkan harga saham atau meminimkan biaya). Ada dua jenis teori struktur modal, yaitu :
a.       Balancing Theory
b.      Pecking Order Theory
a.      Balancing Theory
Teori ini disebut teori keseimbangan karena memang tujuannya menyeimbangkan komposisi hutang dan modal sendiri.
1.      Pada pasar modal sempurna dan tidak ada pajak
v  Pasar modal sempurna: pasar modal yang sangat kompetitif.
v  Asumsi asumsi:
o   Tidak ada biaya kebangkrutan
o   Tidak ada biaya transaksi
o   Bunga pinjaman sama dengan bunga simpanan
o   Laba operasi yang diperoleh bersifat tetap, tidak memerlukan dana tambahan untuk menjalankan operasi perusahaan (keputusan investasi tidak berubah)
o   Semua laba dibagi sebagai dividen (tidak ada kebijakan dividen)
o   Hutang yang dipergunakan bersifat permanen (terus diperpanjang)
o   Pergantian struktur hutan dilakukan secara langsung(kalau hutang ditambah modal sendirinya dikurangi )
§  Struktur modal yang baik :  biaya modal rata-ratanya minimum
§  Pendekatan Tradisional : Nilai Perusahaan(biaya modal) bisa dirubah dengan cara merubah struktur modalnya.
2.      Pada pasar modal sempurna dan ada pajak
v  Pendekatan MM dengan Pajak
MM nengatakan bahwa: Penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan sebeb biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Semakin banyak hutang semakin meninggkat nilai perusahaan.
Kalau ada pjak dengan meningkatnya hutang nilai perusahaan akan naik ( WACC turun).


3.      Personal tax
v  Tahun 1976, Miller menyajikan teori struktur modal yang juga meliputi pajak untuk penghasilan pribadi. Pajak pribadi ada 2 yaitu pajak dari saham ( Ts) dan pajak dari obligasi ( td)
v  Kelemahan teori MM ada 2 yaitu:
1)      Mengabaikan faktor Financial Distress
FD merupakan kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan terancam bangkrut. Bila perusahaan akan bangkrut akan timbul biaya kebangkrutan. Yaitu:
a)      keterpaksaan menjual aktiva dibawa harga pasar  
b)      biaya likuidasi perusahaan,
c)      biaya rusaknya aktiva tetap karena menungggu djual.
Semakin tinggi hutang biaya financial distressnya semakin tinggi sebab semakin tinggi hutang semakin tinggi bunga yg harus ditanggung, berarti semakin menurun penghasilannya sehingga semakin tinggi kemungkinan bangkrut)
2)      Mengabaikan faktor Agency Cost
AC adalah biaya yaang timbul karena perusahaan menggunakan hutaang dan melibatkan hubungan antara pemilik ( pemegang saham) dan kreditor. Biaya keagenan muncul karena adanya problem keagenan. Biaya keagenan terdiri dari:
a)      Biaya kehilangan kebebasan ( efisiensi)
b)      Biaya untuk memonitoring perusahaan.
b.      Pecking Order Theory
Dalam balancing theori: menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat masih lebih besar, hutang terus ditambah. Sedangkan dalam peking order theory menyatakan bahwa:
1)      Perusahaan menyukai pendanaan dari hasil operasi ( internal financing). Karena tidak usah publikaasi
2)      Perusahaan mencoba menyesuaikan raasio pembagian dividen yang ditargetkan, dengan menghindari perubahan pembayaran dividen secara dratis
3)      Apabila dana hasil operasi kurang dari kebutuhan investasi, maka perusahaan akan mengurangi saldo kaas atau menjual sekuritas yang dimiliki.
4)      Apabila dana dari luar diperlukan maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu, yaitu dari obligasi, obligasi konversi baru saham baru. Hal ini karena pertimbangan biaya emisi saham. Biaya emisi obligasi lebih kecil dari saham


Tidak ada komentar:

Posting Komentar