Kamis, 05 Desember 2013

AQIDAH



AQIDAH
KONSEP AQIDAH ISLAM
  • Pengertian (Etimologis / bahasa) :
                Aqidah berakar dari kata ‘aqada-ya’qidu-’aqdan-’aqidatan
  • ‘Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian, dan kokoh
  • Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti KEYAKINAN
  • Relevansi antara arti kata ‘aqdan dan ‘aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian
  • Pengertian (Terminologis / istilah) terdapat beberapa definisi:
  • ‘Aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati manusia yang mendatangkan ketentraman jiwa, sehingga menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan
  •                 ‘Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu (al-Qur’an) dan fitrah.
  • Kebenaran itu dipaterikan oleh manusia di dalam hati, diyakini kebenaran dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu
  • Pengertian (Filosofis) :
                ‘Aqidah adalah pembebasan manusia dari segala belenggu kekuasaan dan kedzaliman secara material dan politik


ISTILAH-ISTILAH DALAM
AQIDAH
  • IMAN : apabila kata iman berdiri sendiri, berarti iman yang mencakup dimensi hati, lisan, dan amal (QS al-Mukminun : 1-11)
  • Apabila kata iman dirangkai dengan amal shaleh berarti aqidah (QS al-Ashr : 3)
  • TAUHID : Mengesakan Allah (Tauhidullah), ajaran tauhid adalah tema sentral ‘aqidah dan iman, oleh sebab itu ‘aqidah dan iman diidentikkan juga dengan istilah istilah tauhid
  • USHULUDDIN : Pokok-pokok agama.
                ‘Aqidah, iman dan tauhid disebut juga Ushuluddin, karena ajaran aqidah, iman dan tauhid merupakan pokok-pokok ajaran agama Islam
  • TEOLOGI : ilmu yang membahas tentang aqidah sebagai ajaran-ajaran dasar dari suatu agama
URGENSI AQIDAH
  • Kebenaran aqidah adalah pengaruhnya dalam kehidupan dan kemampuannya merubah realitas
  • Karena aqidah adalah faktor-faktor pengarah dan pendorong perilaku manusia untuk membebaskan diri dari segala belenggu yang mengungkung manusia
RUANG LINGKUP
BAHASAN AQIDAH
  • Fokus bahasan aqidah telah berubah dari kajian tentang sifat-sifat Allah dan perbuatan-perbuatan-Nya, menuju kajian tentang pranata sosial dan sikap manusia di bumi, sumber kekayaan alam, kemerdekaan, peradaban dan kesatuan umat manusia
  • Pembahasan tentang wujud Allah kemudian bergeser menjadi kajian tentang eksistensi manusia sebagai makhluk sosial dan pemahaman tentang eksistensi manusia secara mendasar seperti kebebasan, keadilan, demokrasi, kemajuan, kemerdekaan, dan kebangkitan



GLOBALISASI ?
Terma “globalisasi” berasal dari bahasa Inggris “globalization” yang berarti menyebar luaskan serta memperluas jangkauan sesuatu agar menyentuh semua lapisan.
       Globalisasi tidak hanya digunakan dalam bidang ekonomi saja
       Merupakan “ajakan” untuk mengadopsi paradigma tertentu (baca: Barat)
       Globalisasi = “amerikanisasi” ?
PENERIMAAN THD GLOBALISASI
  1. Mengikutinya secara mutlak. Mereka meyakini globalisasi berbau westernisasi adalah sebuah standar ideal yang perlu untuk ditiru.
  2. Menolak secara keseluruhan. sebagai kelompok “penakut”. Mereka takut untuk berhadapan secara langsung dengan peradaban Barat.
  3. Golongan moderat (berada ditengah-tengah). Mereka meyakini bahwa Islam adalah agama yang selaras dengan kemajuan zaman.
Dampak Globalisasi?
  1. Positif:
    1. Keterbukaan
    2. Teknologi Informasi
  2. Negatif:
    1. Kemiskinan
    2. Budaya Amerika
Tantangan Keberagamaan
Era Kontemporer:
Tantangan Globalisasi
PENGANTAR
¢  Wacana globalisasi diperbincangkan di Indonesia mulai tahun 1990
¢  Wacana globalisasi dalam perkembangannya lebih dimaknai dalam konteks globalisasi ekonomi (pasar bebas, kapitalisme, liberalisme, neoliberalisme)
¢  Globalisasi sebagai gerakan budaya telah menghadirkan perbedaan-perbedaan yang meruntuhkan totalitas, kesatuan nilai dan kepercayaan, akibat dari ‘kebebasan’
Budaya Global
¢  Integrasi budaya lokal ke dalam suatu tatanan global
¢  Nilai-nilai kebudayaan luar yang beragam menjadi basis dalam pembentukan sub-sub kebudayaan yang berdiri sendiri dengan kebebasan-kebebasan ekspresi
¢  Mendorong pembentukan definisi baru tentang berbagai hal dan memunculkan praktek kehidupan yang beragam
Dampak Globalisasi
¢  Mempertajam perbedaan-perbedaan yang berdasarkan ras, kesukuan, dan agama sehingga menimbulkan ketegangan
¢  Jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan benturan dalam masyarakat
  Pluralitas agama
  Konflik intern atau antar agama
  Pasar bebas
  Kebebasan Informasi
Sikap Islam
¢  QS.Al Anbiya: 107
                “Dan tidak Kami utus engkau Muhammad kecuali sebagai rahmat bagi sekalian alam”
¢  QS.Al A’raf: 158
                “Katakanlah Muhammad: “ Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan kepadamu semua, agar ia menjadi juru peringatan bagi seru sekalian alam
¢  QS.Al Furqan: 1
                “ Maha suci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (Pembeda) kepada hambanya agar ia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”
¢  Universalisme Islam secara normatif menampakkan diri dalam berbagai manifestasi ajaran yang sangat humanis (Persoalan utama kemanusiaan)
¢  Tujuan umum agama Islam: menjamin keselamatan agama, badan, akal, keturunan, harta dan kehormatan (Al Maslahat Al Khamsah)
¢  Risalah Islam menampilkan nilai-nilai kemasyarakatan  (social values) seperti keadilan, persaudaraan, tolong menolong, kehormatan dan kemerdekaan
Varian Sikap
Masyarakat Muslim
  1. Sikap fundamentalis yang melawan arus globalisasi dan modernisasi dengan cara berhadapan dan menentang langsung.

Gerakan fundamentalis adalah kembali kepada kitab suci al-Qur’an dan contoh perilaku Nabi dalam as-Sunnah, tetapi dengan penafsiran yang tekstual.
               
  1. Sikap toleransi, aliran ini melakukan  kompromi dengan globalisasi dan modernisasi.

                Menurut kelompok ini umat Islam mundur karena mereka tidak bisa beradaptasi dengan zaman yang modern
                Perlu adanya interpretasi/penafsiran ulang atas teks al-Qur’an dan sunnah nabi. Penafsiran yang baru tersebut tidak melihat teks al-Qur’an secara tekstual/tersurat tetapi juga dengan melihat apa yang tersirat/kontekstual



Metode Menyikapi Globalisasi
¢  Menggunakan:
  Iman, akal dan hati
  Identifikasi dampak globalisasi
  Penegasan identitas muslim
  Solidaritas Islam
Analisis Atas Varian Sikap
¢  Ke dua cara (Fundamentalis dan Toleransi) mengklaim kebenaran ada di pihaknya dan mereka cenderung bermusuhan antara satu dengan lainnya.
¢  Ketika memahami realitas yang sama mereka merujuk pada sumber yang sama (al-Qur’an dan as-Sunnah) namun berbeda cara interpretasi/pemahaman dari sumber yang diambil
¢  Klaim kebenaran berpotensi perpecahan yang menjadi titik lemah dari keberagamaan umat Islam.
TAWARAN SOLUSI
Menyikapi pengaruh globalisasi dengan mengembangkan toleransi dan menghindari anarkhisme atau kekerasan dan main hakim sendiri
EKSKLUSIFISME AQIDAH
EKSKLUSIFISME
}  Adalah anggapan atau paham bahwa pendapatnya yang paling benar, sementara pendapat orang lain salah, dan tidak mau mengakui bahwa orang lain boleh mempunyai pendapat yang berbeda
EKSKLUSIFISME AQIDAH
}  Adalah anggapan atau paham bahwa aqidahnya yang paling benar, sementara aqidah orang lain salah, dan tidak mau mengakui bahwa orang lain boleh mempunyai aqidah yang berbeda
Dasar Yang Dipakai Eksklusifisme
  • “Sesungguhnya agama (yang benar) di sisi Allah ialah Islam” (QS. 3 / Ali imran : 19);
  • “Pada hari ini Aku sempurnakan bagi kamu sekalian agamamu, dan Aku sempurnakan nikmat-Ku bagimu, Aku ridhai Islam sebagai agamamu” (QS. 5/Al Maa’idah: 15).
  • Juga sebuah hadis yang sering dikemukakan adalah “Aku tinggalkan untukmu dua perkara yang tidak akan sesat bila kamu sekalian memegangi keduanya (yakni) Al-Quran dan Sunnah Rasulullah”.
INKLUSIFISME
}  Adalah anggapan atau paham bahwa setiap individu berhak  memiliki  dan menganggap benar pendapat masing-masing dan mengakui serta menghargai bahwa orang lain juga berhak mempunyai  dan menganggap benar pendapat nya yang berbeda
INKLUSIFISME AQIDAH
}  Adalah anggapan atau paham bahwa setiap individu berhak  memiliki dan menganggap benar aqidah masing-masing dan mengakui serta menghargai bahwa orang lain juga berhak mempunyai  dan menganggap benar aqidahnya yang berbeda
FANATISME
}  fanatik pada suatu pendapat dengan fanatisme yang keterlaluan, sehingga tidak mau mengakui keberadaan pendapat lain.
FANATISME AQIDAH
}  fanatik pada suatu aqidah dengan fanatisme yang keterlaluan, sehingga tidak mau mengakui keberadaan aqidah lain.
AWAL ALIRAN EKSKLUSIFISME AQIDAH DALAM ISLAM
}  PERISTIWA PADA SAAT ORANG-ORANG YANG KELUAR DAN MEMISAHKAN DIRI DARI BARISAN ALI BIN ABI THALIB KEMUDIAN DISEBUT SEBAGAI ALIRAN KHAWARIJ
}  KHAWARIJ MEMANDANG BAHWA ALI, MU’AWIYAH, ’AMR IBN AL ’AS, ABU MUSA AL ASY ‘ARI DAN LAIN-LAIN YANG MENERIMA ARBITRASE (PERDAMAIAN PERANG) DAN TIDAK MEMUTUSKAN PERKARA DENGAN HUKUM YANG ADA DALAM AL QUR’AN TETAPI DG KESEPAKATAN ADALAH KAFIR / MURTAD [KELUAR DARI ISLAM].
MACAM EKSKLUSIFISME AQIDAH
}  Internal umat Islam
}  Eksternal umat Islam
MENYIKAPI EKSKLUSIFISME AQIDAH
}  Menumbuhkan sikap toleransi dan saling menghargai karena perbedaan adalah rahmat dari Allah SWT
}  Eksklusifisme aqidah tidak perlu dikembangkan karena berpotensi menimbulkan perpecahan dan anarkhisme di antara manusia.
}  Yang harus dikembangkan adalah:
v  Komitmen thd keyakinan/keimanan kpd Allah SWT
v  Pengamalan ibadah kpd Allah SWT
v  Toleransi kpd keyakinan penganut agama lain, dg menghindari bentuk-bentuk kekrasan atau anarkhisme.
MUNCULNYA EKSKLUSIFISME
AQIDAH
  1. ALIRAN KHAWARIJ
  2. ALIRAN MURJI’AH
  3. ALIRAN MU’TAZILAH
  4. ALIRAN AL QADARIYAH
  5. ALIRAN AL JABARIYAH
  6. ALIRAN AL ASY ’ARIYAH
  7. ALIRAN AL MATURIDIYAH
  8. AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH
  9. NEO MU’TAZILAH
ALIRAN AL KHAWARIJ
n  YAITU ORANG-ORANG YANG KELUAR DAN MEMISAHKAN DIRI DARI BARISAN ALI BIN ABI THALIB
n  KHAWARIJ MEMANDANG BAHWA ALI,MU’AWIYAH,’AMR IBN AL ’AS,ABU MUSA AL ASY ‘ARI DAN LAIN-LAIN YANG YANG MENERIMA ARBITRASE DAN TIDAK MEMUTUSKAN PERKARA DENGAN HUKUM YANG ADA DALAM AL QUR’AN ADALAH KAFIR / MURTAD [KRLUAR DARI ISLAM].
OLEH KARENA ITU MEREKA HARUS DIBUNUH
ALIRAN MURJI’AH
n  BERPENDAPAT BAHWA ORANG YANG BERBUAT DOSA BESAR MASIH TETAP MUKMIN DAN BUKAN KAFIR
n  ADAPUN DOSA BESAR YANG DILAKUKANNYA TERSERAH KEPADA ALLAH UNTUK MENGAMPUNI ATAU TIDAK MENGAMPUNINYA
ALIRAN MU’TAZILAH
n  TIDAK MENERIMA PENDAPAT AL KHAWRIJ DAN MURJI’AH.
n  PENDAPATNYA, ORANG YANG BERDOSA BESAR BUKAN KAFIR, TETAPI BUKAN PULA MUKMIN.POSISINYA BERADA DIANTARA ORANG MUKMIN DAN ORANG KAFIR [AL MANZILAH BAINA AL MANZILATAIN] YAITU POSISI DI ANTARA DUA POSISI
AL QADARIYAH
n  BERPENDAPAT: MANUSIA MEMPUNYAI KEMERDEKAAN DALAM BERKEHENDAK [FREE WILL] DAN BERBUAT [FREE ACT]
n  PAHAM INI DIANUT OLEH ALIRAN MU’TAZILAH YANG BEBAS MENGGUNAKAN RASIO ATAU AKAL TETAPI TIDAK MENINGGALKAN WAHYU ALLAH
ALIRAN AL JABARIYAH
n  BERPENDAPAT BAHWA MANUSIA TIDAK MEMPUNYAI KEMERDEKAAN DALAM BERKEHENDAK [BERPIKIR] DAN BERBUAT.SEGALA TINDAKAN MANUSIA DITENTUKAN OLEH ALLAH
[PAHAM PREDESTINATION / FATALISM]
n  PAHAM INI MEMPENGARUHI MANUSIA MALAS BERPIKIR DAN BERUSAHA
ALIRAN AL ASY ‘ARIYAH
n  ALIRAN TEOLOGI TRADISIONAL YANG MELAWAN PENDAPAT ALIRAN MU’TAZILAH
n  PAHAM YANG DIANUT OLEH ALIRAN AL ASY ‘ARIYAH ADALAH AL JABARIYAH YANG BERPENDAPAT BAHWA MANUSIA TIDAK BEBAS DALAM BERPIKIR DAN BERBUAT, SEMUA PERILAKU MANUSIA TELAH DITENTUKAN OLEH ALLAH
n  ALIRAN AL ASY ‘ARIYAH DIAJARKAN OLEH ABU ALHASAN AL ASY ‘ARI YANG DAHULUNYA MENGANUT ALIRAN MU’TAZILAH KEMUDIAN MENENTANG
ALIRAN AL MATURIDIYAH
n  ALIRAN YANG MUNCUL DI SAMARKAND YANG JUGA MENENTANG PAHAM MU’TAZILAH
n  ALIRAN AL MATURIDIYAH DIDIRIKAN OLEH ABU MANSUR MUHAMMAD ALMATURIDI, YANG BERPAHAM AL JABARIYAH BAHWA MANUSIA TIDAK BEBAS DALAM BERPIKIR DAN BERBUAT
n  ALIRAN AL MATURIDIYAH TERBAGI MENJADI DUA CABANG YAITU CABANG SAMARKAND YANG YANG BERSIFAT AGAK LIBERAL DAN CABANG BUKHARA YANG BERSIFAT TRADISIONAL
AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH
n  ALIRAN-ALIRAN KHAWARIJ, MURJI’AH DAN MU’TAZILAH SAAT INI TIDAK MEMPUNYAI WUJUD LAGI KECUALI DALAM SEJARAH
n  ALIRAN YANG MASIH ADA SAMPAI SEKARANG ADALAH AL ASY ‘ARIYAH
DAN AL MATURIDIYAH YANG KEDUANYA DISEBUT AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH
n  ALIRAN MATURIDIYAH BANYAK DIANUT OLEH UMAT ISLAM YANG BERMADZAB HANAFI, SEDANG ALIRAN AL ASY ‘ARIYAH
PADA UMUMNYA DIANUT OLEH UMAT ISLAM SUNNI LAINNYA
NEO MU’TAZILAH
n  DENGAN MASUKNYA KEMBALI PAHAM RASIONALISME KE DUNIA ISLAM, YANG DAHULU RASIONALISME MASUKNYA MELALUI KEBUDAYAAN YUNANI KLASIK, AKAN TETAPI SEKARANG MASUKNYA MELALUI KEBUDAYAAN BARAT MODERN.
n  MAKA AJARAN MU’TAZILAH MULAI MUNCUL KEMBALI TERUTAMA DIKALANGAN KAUM INTELEKTUAL MUSLIM YANG MENDAPAT PENDIDIKAN BARAT.ISTILAH NEO MU’TAZILAH MULAI DIPAKAI DALAM TULISAN-TULISAN MENGENAI ISLAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar