AQIDAH
KONSEP AQIDAH ISLAM
- Pengertian (Etimologis / bahasa) :
Aqidah
berakar dari kata ‘aqada-ya’qidu-’aqdan-’aqidatan
- ‘Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian, dan kokoh
- Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti KEYAKINAN
- Relevansi antara arti kata ‘aqdan dan ‘aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian
- Pengertian (Terminologis / istilah) terdapat beberapa definisi:
- ‘Aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati manusia yang mendatangkan ketentraman jiwa, sehingga menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan
- ‘Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu (al-Qur’an) dan fitrah.
- Kebenaran itu dipaterikan oleh manusia di dalam hati, diyakini kebenaran dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu
- Pengertian (Filosofis) :
‘Aqidah
adalah pembebasan manusia dari segala belenggu kekuasaan dan kedzaliman secara
material dan politik
ISTILAH-ISTILAH DALAM
AQIDAH
AQIDAH
- IMAN : apabila kata iman berdiri sendiri, berarti iman yang mencakup dimensi hati, lisan, dan amal (QS al-Mukminun : 1-11)
- Apabila kata iman dirangkai dengan amal shaleh berarti aqidah (QS al-Ashr : 3)
- TAUHID : Mengesakan Allah (Tauhidullah), ajaran tauhid adalah tema sentral ‘aqidah dan iman, oleh sebab itu ‘aqidah dan iman diidentikkan juga dengan istilah istilah tauhid
- USHULUDDIN : Pokok-pokok agama.
‘Aqidah,
iman dan tauhid disebut juga Ushuluddin, karena ajaran aqidah, iman dan tauhid
merupakan pokok-pokok ajaran agama Islam
- TEOLOGI : ilmu yang membahas tentang aqidah sebagai ajaran-ajaran dasar dari suatu agama
URGENSI AQIDAH
- Kebenaran aqidah adalah pengaruhnya dalam kehidupan dan kemampuannya merubah realitas
- Karena aqidah adalah faktor-faktor pengarah dan pendorong perilaku manusia untuk membebaskan diri dari segala belenggu yang mengungkung manusia
RUANG LINGKUP
BAHASAN AQIDAH
BAHASAN AQIDAH
- Fokus bahasan aqidah telah berubah dari kajian tentang sifat-sifat Allah dan perbuatan-perbuatan-Nya, menuju kajian tentang pranata sosial dan sikap manusia di bumi, sumber kekayaan alam, kemerdekaan, peradaban dan kesatuan umat manusia
- Pembahasan tentang wujud Allah kemudian bergeser menjadi kajian tentang eksistensi manusia sebagai makhluk sosial dan pemahaman tentang eksistensi manusia secara mendasar seperti kebebasan, keadilan, demokrasi, kemajuan, kemerdekaan, dan kebangkitan
GLOBALISASI ?
Terma “globalisasi” berasal dari bahasa Inggris “globalization”
yang berarti menyebar luaskan serta memperluas jangkauan sesuatu agar
menyentuh semua lapisan.
• Globalisasi
tidak hanya digunakan dalam bidang ekonomi saja
• Merupakan
“ajakan” untuk mengadopsi paradigma tertentu (baca: Barat)
• Globalisasi
= “amerikanisasi” ?
PENERIMAAN THD GLOBALISASI
- Mengikutinya secara mutlak. Mereka meyakini globalisasi berbau westernisasi adalah sebuah standar ideal yang perlu untuk ditiru.
- Menolak secara keseluruhan. sebagai kelompok “penakut”. Mereka takut untuk berhadapan secara langsung dengan peradaban Barat.
- Golongan moderat (berada ditengah-tengah). Mereka meyakini bahwa Islam adalah agama yang selaras dengan kemajuan zaman.
Dampak Globalisasi?
- Positif:
- Keterbukaan
- Teknologi Informasi
- Negatif:
- Kemiskinan
- Budaya Amerika
Tantangan
Keberagamaan
Era Kontemporer:
Tantangan Globalisasi
Era Kontemporer:
Tantangan Globalisasi
PENGANTAR
¢ Wacana
globalisasi diperbincangkan di Indonesia mulai tahun 1990
¢ Wacana
globalisasi dalam perkembangannya lebih dimaknai dalam konteks globalisasi
ekonomi (pasar bebas, kapitalisme, liberalisme, neoliberalisme)
¢ Globalisasi
sebagai gerakan budaya telah menghadirkan perbedaan-perbedaan yang meruntuhkan
totalitas, kesatuan nilai dan kepercayaan, akibat dari ‘kebebasan’
Budaya Global
¢ Integrasi
budaya lokal ke dalam suatu tatanan global
¢ Nilai-nilai
kebudayaan luar yang beragam menjadi basis dalam pembentukan sub-sub kebudayaan
yang berdiri sendiri dengan kebebasan-kebebasan ekspresi
¢ Mendorong
pembentukan definisi baru tentang berbagai hal dan memunculkan praktek
kehidupan yang beragam
Dampak Globalisasi
¢ Mempertajam
perbedaan-perbedaan yang berdasarkan ras, kesukuan, dan agama sehingga
menimbulkan ketegangan
¢ Jika
tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan benturan dalam masyarakat
Pluralitas
agama
Konflik
intern atau antar agama
Pasar
bebas
Kebebasan
Informasi
Sikap Islam
¢ QS.Al
Anbiya: 107
“Dan
tidak Kami utus engkau Muhammad kecuali sebagai rahmat bagi sekalian alam”
¢ QS.Al
A’raf: 158
“Katakanlah
Muhammad: “ Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan kepadamu semua, agar ia
menjadi juru peringatan bagi seru sekalian alam
¢ QS.Al
Furqan: 1
“ Maha
suci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (Pembeda) kepada hambanya agar ia
menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”
¢ Universalisme
Islam secara normatif menampakkan diri dalam berbagai manifestasi ajaran yang
sangat humanis (Persoalan utama kemanusiaan)
¢ Tujuan
umum agama Islam: menjamin keselamatan agama, badan, akal, keturunan, harta dan
kehormatan (Al Maslahat Al Khamsah)
¢ Risalah
Islam menampilkan nilai-nilai kemasyarakatan
(social values) seperti keadilan, persaudaraan, tolong menolong,
kehormatan dan kemerdekaan
Varian Sikap
Masyarakat Muslim
Masyarakat Muslim
- Sikap fundamentalis yang melawan arus globalisasi dan modernisasi dengan cara berhadapan dan menentang langsung.
Gerakan fundamentalis adalah kembali kepada kitab suci al-Qur’an dan contoh perilaku Nabi dalam as-Sunnah, tetapi dengan penafsiran yang tekstual.
- Sikap toleransi, aliran ini melakukan kompromi dengan globalisasi dan modernisasi.
Menurut
kelompok ini umat Islam mundur karena mereka tidak bisa beradaptasi
dengan zaman yang modern
Perlu
adanya interpretasi/penafsiran ulang atas teks al-Qur’an dan sunnah nabi.
Penafsiran yang baru tersebut tidak melihat teks al-Qur’an secara tekstual/tersurat
tetapi juga dengan melihat apa yang tersirat/kontekstual
Metode Menyikapi Globalisasi
¢ Menggunakan:
Iman,
akal dan hati
Identifikasi
dampak globalisasi
Penegasan
identitas muslim
Solidaritas
Islam
Analisis Atas Varian Sikap
¢ Ke
dua cara (Fundamentalis dan Toleransi) mengklaim kebenaran ada di pihaknya dan
mereka cenderung bermusuhan antara satu dengan lainnya.
¢ Ketika
memahami realitas yang sama mereka merujuk pada sumber yang sama (al-Qur’an dan
as-Sunnah) namun berbeda cara interpretasi/pemahaman dari sumber yang diambil
¢ Klaim
kebenaran berpotensi perpecahan yang menjadi titik lemah dari keberagamaan umat
Islam.
TAWARAN SOLUSI
Menyikapi pengaruh globalisasi dengan mengembangkan
toleransi dan menghindari anarkhisme atau kekerasan dan main hakim sendiri
EKSKLUSIFISME AQIDAH
EKSKLUSIFISME
} Adalah
anggapan atau paham bahwa pendapatnya yang paling benar, sementara pendapat
orang lain salah, dan tidak mau mengakui bahwa orang lain boleh mempunyai
pendapat yang berbeda
EKSKLUSIFISME AQIDAH
} Adalah
anggapan atau paham bahwa aqidahnya yang paling benar, sementara aqidah orang
lain salah, dan tidak mau mengakui bahwa orang lain boleh mempunyai aqidah yang
berbeda
Dasar Yang Dipakai Eksklusifisme
- “Sesungguhnya agama (yang benar) di sisi Allah ialah Islam” (QS. 3 / Ali imran : 19);
- “Pada hari ini Aku sempurnakan bagi kamu sekalian agamamu, dan Aku sempurnakan nikmat-Ku bagimu, Aku ridhai Islam sebagai agamamu” (QS. 5/Al Maa’idah: 15).
- Juga sebuah hadis yang sering dikemukakan adalah “Aku tinggalkan untukmu dua perkara yang tidak akan sesat bila kamu sekalian memegangi keduanya (yakni) Al-Quran dan Sunnah Rasulullah”.
INKLUSIFISME
} Adalah
anggapan atau paham bahwa setiap individu berhak memiliki
dan menganggap benar pendapat masing-masing dan mengakui serta
menghargai bahwa orang lain juga berhak mempunyai dan menganggap benar pendapat nya yang
berbeda
INKLUSIFISME AQIDAH
} Adalah
anggapan atau paham bahwa setiap individu berhak memiliki dan menganggap benar aqidah
masing-masing dan mengakui serta menghargai bahwa orang lain juga berhak
mempunyai dan menganggap benar aqidahnya
yang berbeda
FANATISME
} fanatik
pada suatu pendapat dengan fanatisme yang keterlaluan, sehingga tidak mau
mengakui keberadaan pendapat lain.
FANATISME AQIDAH
} fanatik
pada suatu aqidah dengan fanatisme yang keterlaluan, sehingga tidak mau
mengakui keberadaan aqidah lain.
AWAL ALIRAN EKSKLUSIFISME AQIDAH DALAM ISLAM
} PERISTIWA
PADA SAAT ORANG-ORANG YANG KELUAR DAN MEMISAHKAN DIRI DARI BARISAN ALI BIN ABI
THALIB KEMUDIAN DISEBUT SEBAGAI ALIRAN KHAWARIJ
} KHAWARIJ
MEMANDANG BAHWA ALI, MU’AWIYAH, ’AMR IBN AL ’AS, ABU MUSA AL ASY ‘ARI DAN
LAIN-LAIN YANG MENERIMA ARBITRASE (PERDAMAIAN PERANG) DAN TIDAK MEMUTUSKAN
PERKARA DENGAN HUKUM YANG ADA DALAM AL QUR’AN TETAPI DG KESEPAKATAN ADALAH KAFIR
/ MURTAD [KELUAR DARI ISLAM].
MACAM EKSKLUSIFISME AQIDAH
} Internal
umat Islam
} Eksternal
umat Islam
MENYIKAPI EKSKLUSIFISME AQIDAH
} Menumbuhkan
sikap toleransi dan saling menghargai karena perbedaan adalah rahmat dari Allah
SWT
} Eksklusifisme
aqidah tidak perlu dikembangkan karena berpotensi menimbulkan perpecahan dan
anarkhisme di antara manusia.
} Yang harus dikembangkan adalah:
v Komitmen thd keyakinan/keimanan kpd Allah
SWT
v Pengamalan ibadah kpd Allah SWT
v Toleransi kpd keyakinan penganut agama
lain, dg menghindari bentuk-bentuk kekrasan atau anarkhisme.
MUNCULNYA EKSKLUSIFISME
AQIDAH
AQIDAH
- ALIRAN KHAWARIJ
- ALIRAN MURJI’AH
- ALIRAN MU’TAZILAH
- ALIRAN AL QADARIYAH
- ALIRAN AL JABARIYAH
- ALIRAN AL ASY ’ARIYAH
- ALIRAN AL MATURIDIYAH
- AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH
- NEO MU’TAZILAH
ALIRAN AL KHAWARIJ
n YAITU
ORANG-ORANG YANG KELUAR DAN MEMISAHKAN DIRI DARI BARISAN ALI BIN ABI THALIB
n KHAWARIJ
MEMANDANG BAHWA ALI,MU’AWIYAH,’AMR IBN AL ’AS,ABU MUSA AL ASY ‘ARI DAN
LAIN-LAIN YANG YANG MENERIMA ARBITRASE DAN TIDAK MEMUTUSKAN PERKARA DENGAN HUKUM
YANG ADA DALAM AL QUR’AN ADALAH KAFIR / MURTAD [KRLUAR DARI ISLAM].
OLEH KARENA ITU MEREKA HARUS DIBUNUH
OLEH KARENA ITU MEREKA HARUS DIBUNUH
ALIRAN MURJI’AH
n BERPENDAPAT
BAHWA ORANG YANG BERBUAT DOSA BESAR MASIH TETAP MUKMIN DAN BUKAN KAFIR
n ADAPUN
DOSA BESAR YANG DILAKUKANNYA TERSERAH KEPADA ALLAH UNTUK MENGAMPUNI ATAU TIDAK
MENGAMPUNINYA
ALIRAN MU’TAZILAH
n TIDAK
MENERIMA PENDAPAT AL KHAWRIJ DAN MURJI’AH.
n PENDAPATNYA,
ORANG YANG BERDOSA BESAR BUKAN KAFIR, TETAPI BUKAN PULA MUKMIN.POSISINYA BERADA
DIANTARA ORANG MUKMIN DAN ORANG KAFIR [AL MANZILAH BAINA AL MANZILATAIN] YAITU
POSISI DI ANTARA DUA POSISI
AL QADARIYAH
n BERPENDAPAT:
MANUSIA MEMPUNYAI KEMERDEKAAN DALAM BERKEHENDAK [FREE WILL] DAN BERBUAT [FREE
ACT]
n PAHAM
INI DIANUT OLEH ALIRAN MU’TAZILAH YANG BEBAS MENGGUNAKAN RASIO ATAU AKAL TETAPI
TIDAK MENINGGALKAN WAHYU ALLAH
ALIRAN AL JABARIYAH
n BERPENDAPAT
BAHWA MANUSIA TIDAK MEMPUNYAI KEMERDEKAAN DALAM BERKEHENDAK [BERPIKIR] DAN
BERBUAT.SEGALA TINDAKAN MANUSIA DITENTUKAN OLEH ALLAH
[PAHAM PREDESTINATION / FATALISM]
[PAHAM PREDESTINATION / FATALISM]
n PAHAM
INI MEMPENGARUHI MANUSIA MALAS BERPIKIR DAN BERUSAHA
ALIRAN AL ASY ‘ARIYAH
n ALIRAN
TEOLOGI TRADISIONAL YANG MELAWAN PENDAPAT ALIRAN MU’TAZILAH
n PAHAM
YANG DIANUT OLEH ALIRAN AL ASY ‘ARIYAH ADALAH AL JABARIYAH YANG BERPENDAPAT
BAHWA MANUSIA TIDAK BEBAS DALAM BERPIKIR DAN BERBUAT, SEMUA PERILAKU MANUSIA
TELAH DITENTUKAN OLEH ALLAH
n ALIRAN
AL ASY ‘ARIYAH DIAJARKAN OLEH ABU ALHASAN AL ASY ‘ARI YANG DAHULUNYA MENGANUT
ALIRAN MU’TAZILAH KEMUDIAN MENENTANG
ALIRAN AL MATURIDIYAH
n ALIRAN
YANG MUNCUL DI SAMARKAND YANG JUGA MENENTANG PAHAM MU’TAZILAH
n ALIRAN
AL MATURIDIYAH DIDIRIKAN OLEH ABU MANSUR MUHAMMAD ALMATURIDI, YANG BERPAHAM AL
JABARIYAH BAHWA MANUSIA TIDAK BEBAS DALAM BERPIKIR DAN BERBUAT
n ALIRAN
AL MATURIDIYAH TERBAGI MENJADI DUA CABANG YAITU CABANG SAMARKAND YANG YANG
BERSIFAT AGAK LIBERAL DAN CABANG BUKHARA YANG BERSIFAT TRADISIONAL
AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH
n ALIRAN-ALIRAN
KHAWARIJ, MURJI’AH DAN MU’TAZILAH SAAT INI TIDAK MEMPUNYAI WUJUD LAGI KECUALI
DALAM SEJARAH
n ALIRAN
YANG MASIH ADA SAMPAI SEKARANG ADALAH AL ASY ‘ARIYAH
DAN AL MATURIDIYAH YANG KEDUANYA DISEBUT AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH
DAN AL MATURIDIYAH YANG KEDUANYA DISEBUT AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH
n ALIRAN
MATURIDIYAH BANYAK DIANUT OLEH UMAT ISLAM YANG BERMADZAB HANAFI, SEDANG ALIRAN
AL ASY ‘ARIYAH
PADA UMUMNYA DIANUT OLEH UMAT ISLAM SUNNI LAINNYA
PADA UMUMNYA DIANUT OLEH UMAT ISLAM SUNNI LAINNYA
NEO MU’TAZILAH
n DENGAN
MASUKNYA KEMBALI PAHAM RASIONALISME KE DUNIA ISLAM, YANG DAHULU RASIONALISME
MASUKNYA MELALUI KEBUDAYAAN YUNANI KLASIK, AKAN TETAPI SEKARANG MASUKNYA
MELALUI KEBUDAYAAN BARAT MODERN.
n MAKA
AJARAN MU’TAZILAH MULAI MUNCUL KEMBALI TERUTAMA DIKALANGAN KAUM INTELEKTUAL
MUSLIM YANG MENDAPAT PENDIDIKAN BARAT.ISTILAH NEO MU’TAZILAH MULAI DIPAKAI
DALAM TULISAN-TULISAN MENGENAI ISLAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar