NEGOSIASI DALAM BISNIS
ISI MATERI
2.1 Pengertian Negosiasi
Dalam suatu proses negosiasi, selalu ada dua belah pihak yang berlawanan atau
berbeda sudut pandangnya. Agar dapat menemukan titik temu atau kesepakatan,
kedua belah pihak perlu bernegosiasi.
Menurut
Hartman dalam buku karya Purwanto yang berjudul Komunikasi Bisnis, pengertian
negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari sudut pandang siapa yang terlibat
dalam bernegosiasi. Dalam hal ini, ada dua pihak yang berkepentingan dalam
bernegosiasi, yaitu pembeli dan penjual. Hartman menegaskan bahwa negosiasi merupakan suatu proses komunikasi
antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka
sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak
mengenai masalah yang sama.
Menurut Oliver, negosiasi adalah sebuah
transaksi dimana kedua belah pihak mempunyai hak atas hasil akhir. Hal ini
memerlukan persetujuan kedua belah pihak sehingga terjadi proses yang saling
memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai kesepakatan bersama. Sementara itu
Casse, negosiasi adalah proses dimana
paling sedikit ada dua pihak dengan persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang
berbeda mencoba untuk bersepakat tentang suatu hal demi kepentingan bersama.
Berdasarkan ketiga pengertian negosiasi tersebut, dapat dikemukakan bahwa suatu
proses negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan
yang dikehendaki bersama kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi.
Selain untuk memperoleh kesepakatan kedua belah pihak, menurut Thong, alasan
bernegosiasi adalah untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau menghindarkan
kerugian atau memecahkan problem yang lain. Untuk mendapatkan suatu kesepakatan
kedua belah pihak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain
(Purwanto, 2006: 251)
a.
Persiapan yang cermat.
b.
Persentasi dan evaluasi yang jelas mengenai posisi kedua belah pihak.
c.
Keterampilan, pengalaman, motivasi, pikiran yang terbuka.
d.
Pendekatan yang logis untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang baik
dan saling menguntungkan dan saling menghormati.
e.
Kemauan untuk membuat konsensi untuk mencapai kesepakatan melalui kompromi bila
terjadi kemacetan..
2.2 Proses Negosiasi
Menurut Hartman, ada empat poin penting yang perlu diperhatikan sebelum
bernegosiasi, antara lain pencarian fakta terutama dari pihak lain (lawan
negosisasi), menaksir posisi lawan negosisasi, membuat perencanaan yang baik,
dan memilih serta mengatur tim negosiasi. Sementara itu, menurut Casse, ada tiga
tahapan penting dalam bernegosiasi, yaitu tahap perencanaan (sebelum
negosiasi), tahap implementasi (selama negosiasi), dan tahap peninjauan
(setelah negosiasi).
1.
Tahap perencanaan.
Tahap
perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu merencanakan sasaran
negosiasi, memutuskan strategi, dan memperjelas proses negosiasi.
Sasaran Negosiasi
|
Strategi Negosiasi
|
Proses Negosiasi
|
Sasaran negosiasi adalah apa hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini
merupakan salah satu alasan utama mengapa seseorang bernegosiasi. Penentuan
sasaran atau target dalam bernegosiasi sangatlah penting sebagai arahan atau
petunjuk dalam bernegosiasi. Ada dua jenis sasaran dalam bernegosiasi, yaitu
sasaran ideal dan sasaran dasar (batas minimal yang dapat dicapai).
Komponen kedua adalah strategi negosiasi yang merupakan cara atau teknik untuk
mencapai tujuan bernegosiasi. Untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak
memang diperlukan strategi yang tepat. Ada beberapa strategi negosiasi yang
dapat anda gunakan dalam bernegosiasi, antara lain : strategi kooperatif,
strategi kompetitif, dan strategi analitis.
a.
Strategi Kooperatif
·
Sasarannya mencapai kesepakatan kedua belah pihak
·
Memakai semboyan win-win solution
·
Mempercayai pihak lawan
·
Melakukan kompromi jika diperlukan dan timbal balik
·
Menciptakan landasan dan kepentingan bersama
b.
Strategi Kompetitif
·
Sasaran strateginya adalah mengalahkan lawan
·
Tidak mempercayai lawan dan siap bertarung
·
Menuntut sebuah konsesi, menegaskan posisi, dan melancarkan tekanan
·
Tidak memberikan apa-apa dan menghabiskan semuanya
c.
Strategi Analitis
·
Mempunyai filosofi bahwa seorang negosiator adalah pemecah masalah, bukan
seorang petarung
·
Memandang negosiasi sebagai bentuk latihan dalam memecahkan masalah, dan
bukannya sebagai permainan
·
Berusaha kreatif dan bersama-sama mencari alternatif solusinya
·
Menggunakan kriteria yang objektif dalam mengambil keputusan
·
Membuat alasan yang rasional dan bukan atas dasar perasaan
Komponen
ketiga adalah proses negosiasi. Sebelum mencapai tujuan yang anda tentukan
sebelumnya, perlu diketahui bahwa dalam negosiasi sangat diperlukan yang
namanya proses negosiasi yang melibatkan kedua belah pihak. Proses negosiasi
merupakan proses suatu proses tawar-menawar yang diharapkan mampu menghasilkan
suatu kesepakatan di kedua belah pihak yang saling menguntungkan.
Menurut
Casse dalam proses negoasiasi ada enam tahapan penting yang perlu diperhatikan,
antara lain : (1) persiapan, (2) kontak pertama, (3) konfrontasi, (4) Kompromi,
(5) Solusi, (6) konsolidasi.
2.
Tahap Implementasi.
Tahap implementasi
merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses
dalam bernegosiasi. Implementasi memiliki komponen penting antara lain : taktik
negosiasi, ketrampilan negosiasi, dan perilaku negosiasi.
a.
Macam-macam taktik negosiasi.
-
Taktik dengan cara anda.
-
Taktik bekerja sama.
-
Taktik tidak bertindak apa-apa.
-
Taktik melangkah ke tujuan lain.
b.
Ketrampilan bernegosiasi.
-
Persiapan.
-
Memulai negosiasi.
-
Strategi dan teknis.
-
Kompromi.
-
Menghindari kesalahan taktis.
3.
Tahap peninjauan negosiasi.
Tahap ini merupakan
tahapan setelah berlangsungnya suatu proses negosiasi. Tahapan ini memiliki
arti yang sangat penting bagi seorang negosiator dalam meninjau apa yang sudah
dilakukannya selama bernegosiasi.
Ada beberapa alasan
penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukan, antara lain :
1.
Untuk memeriksa apakah anda sudah mencapai tujuan anda.
2.
Jika tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran sekaligus pengalaman yang
sangat berharga bagi seorang negosiator.
3.
Jika ya, maka pastikan apa yang sudah anda lakukan dengan baik dan bangunlah
kesuksesan anda.
2.3 Peran Negosiator
Seorang negosiator dapat melakukan berbagai peran penting dalam bernegosiasi,
antara lain :
1.
Berperan sebagai seorang pemimpin
2.
Faktual
3.
Analitis
4.
Reliasional
5.
Intuitif
2.4 Macam-macam Negisiator
1.
Negosiator curang
Harus
berhati-hati berhadapan dengan seorang negosiator yang curang karena pada dasarnya
yang terlintas dalam benak pikirannya adalah bagaimana memenangkan negosiasi
dan mengalahkan anda. Yang penting bagi negosiator curang adalah dapat
memenangkan negosiasinya.
2.
Negosiator Profesional
Seorang
negosiator yang profesional akan tahu apa yang sedang dinegosiasikan, dan tahu
bagaimana memperoleh apa yang diinginkannya. Ia memiliki pengetahuan dan
ketrampilan bernegosiasi dengan baik. Yang tak kalah pentingnya adalah ia tahu
banyak hal tentang lawan negosiasinya.
3.Negosiator bodoh
Seorang
negosiator yang bodoh cenderung menghendaki kekalahan untuk kedua belah pihak.
Tidak peduli apapun yang anda lakukan, ia akan berusaha sekuat tenaga agar
tidak ada yang bisa menang. Yang penting baginya tidak ada yang menang dalam
negosiasi. Oleh karena itu, untuk menghadapi negosiator macam ini, anda
harus memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik perilaku pihak lawan yang
berpura-pura bodoh tersebut. Jika ia takut kalah, yakinkanlah agar ia memiliki
motivasi yang kuat untuk bernegosiasi dengan baik. Jika ia tidak tahu, berilah
pengertian yang sejelas-jelasnya, sehingga ia memahaminya dengan baik. Jika ia
merasa terancam, maka bersikaplah arif dan bijak dalam bernegosiasi.
4.
Negosiator Naif
Pada
umumnya ia adalah negosiator yang tidak siap bernegosiasi, tidak tahu pokok
persoalan yang akan dinegosiasikan, bahkan cenderung percaya begitu saja pada
pihak lawan negosiasinya. Kalau perlu, ia bersedia memberikan apa saja yang
diminta oleh pihak negosiasinya. Dengan seorang negosiator yang naïf, pihak lawan
jelas dapat menang dengan mudah. Namun, pihak lawan sebaiknya tetap harus lebih
berhati-hati, karena bukan tidak mungkin ia sedang menyembunyikan sesuatu yang
tidak diketahui pihak lawan negosiasinya. Ia bisa juga menyetujui apa yang
diinginkan pihak lawan negosiasi, karena ia mempunyai tujuan lain yang
menurutnya sangat berarti baginya.
MANFAAT
NEGOSIASI
Selain mempunyai
tujuan, negosiasi juga mempunyai manfaat. Manfaat yang diperoleh dari sebuah
proses negosiasi di dalam pengertian bisnis resmi antara lain adalah :
Untuk mendapatkan atau
menciptakan jalinan kerja sama antar badan usaha atau institusi ataupun
perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling
pengertian. Dengan terjalinnya kerjasama antar kedua belah pihak inilah maka
tercipta sebuah transaksi bisnis yang saling terkait, sehingga membuat hidup
perekonomian. Dengan kata lain, bahwa suatu proses negosiasi bisnis merupakan
bagian dari suatu proses interaksi guna menghidupkan perekonomian dalam skala
yang lebih luas.
Dalam
sebuah perusahaan, sebuah proses negosiasi akan memberikan manfaat untuk
menjalin hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk mengembangkan pasar,
yang diharapkan memberikan peningkatan penjualan. Proses negosiasi bisnis juga
akan menghasilkan harga yang lebih baik dan efisiens, yang memberikan
keuntungan yang lebih besar. Dalam jangka panjang hal ini akan memberikan
kemajuan dari sebuah perusahaan.
KESIMPULAN
Menurut Oliver,
negosiasi adalah sebuah transaksi dimana
kedua belah pihak mempunyai hak atas hasil akhir. Hal ini memerlukan
persetujuan kedua belah pihak sehingga terjadi proses yang saling memberi dan
menerima sesuatu untuk mencapai kesepakatan bersama. Sementara itu Casse, negosiasi adalah proses dimana paling
sedikit ada dua pihak dengan persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda
mencoba untuk bersepakat tentang suatu hal demi kepentingan bersama.
proses negosiasi selalu
melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi, mencari suatu
kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan yang dikehendaki bersama
kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi.
menurut Casse, ada tiga
tahapan penting dalam bernegosiasi, yaitu tahap perencanaan (sebelum
negosiasi), tahap implementasi (selama negosiasi), dan tahap peninjauan (setelah
negosiasi). Menurut Casse dalam proses negoasiasi ada enam tahapan penting yang
perlu diperhatikan, antara lain : (1) persiapan, (2) kontak pertama, (3)
konfrontasi, (4) Kompromi, (5) Solusi, (6) konsolidasi.
Seorang negosiator
dapat melakukan berbagai peran penting dalam bernegosiasi, antara lain :
Berperan sebagai seorang pemimpin, faktual, analitis, reliasional, intuitif.
Ada empat tipe
negosiator, yaitu negosiator curang, negosiator professional, negosiator bodoh
dan negosiator naïf.
SUMBER REFERENSI :
Purwanto, Djoko Drs. Komunikasi Bisnis Erlangga. Jakarta.
2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar