Manajemen SDM
Tantangan Lingkungan
Eksternal
Tidak dapat
dikendalikan (uncontrollable)
Ada 2 pilihan untuk
menghadapinya :
1. Memonitor perubahan yang terjadi dan bereaksi
terhadap perubahan tersebut (reaktif)
2. Mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dan
merencanakan berbagai tanggapan (proaktif)
Tantangan
teknologi
Kemajuan teknologi
berdampak pada MSDM contoh :
·
kemajuan transportasi
dan komunikasi meningkatkan mobilitas angkatan kerja
·
otomatisasi contohnya penggunaan
komputer mengubah tipe kebutuhan SDM
Tantangan
Ekonomi
·
Saat perekonomian
booming ada tekanan untuk peningkatan upah, penawaran benefit yang lebih baik,
perbaikan kondisi kerja dll
·
Saat perekonomian
resesi perusahaan akan menekan biaya tenaga kerja sehingga perusahaan akan
mengurangi TK
Semakin hati-hati HRD
memonitor kondisi ekonomi, antisipasi yang lebih baik dapat dipersiapkan
Tantangan
Politik dan Pemerintahan
·
Stabilitas politik,
peraturan pemerintah bidang ketenagakerjaan akan mempengaruhi pengambilan
keputusan departemen personalia
·
Contoh : PHK tidak
dapat sewenang-wenang, UU tentang keselamatan kerja, UUyang mengatur hubungan
manajerial
·
Keterlibatan
pemerintah dalam hubungan manajerial berupaya untuk memelihara kepentingan
masyarakat
Tantangan
Demografis
·
Komposisi angkatan
kerja seperti tingkat pendidikan umur, jenis kelamin dll mengalami perubahan
·
Perubahan demografis
mengharuskan perusahaan menyesuaikan kebijakan yang dijalankan
Kondisi
Sosial Budaya
·
Berkaitan dengan
kepercayaan, nilai-nilai, sikap, pandangan dan gaya hidup yang berkembang dan
terbentuk dari dinamika kebudayaan, ekonomi, geografis, religius, pendidikan
dan faktor etnis lainnya
·
Contoh makin banyak
wanita masuk ke dunia kerja, makin banyak orang terpelajar,
·
HRD akan dihadapkan
pada sikap-sikap baru
Kegiatan
para Pesaing
·
Makin kompetitifnya
dunia usaha, kebijakan personalia jadi hal yang krusial sehingga perusahaan
dapat memelihara dan mempertahankan karyawan terbaiknya
·
Kegiatan pesaing yang
tidak sehat : pembajakan tenaga kerja
Tantangan-Tantangan
Organisasional
·
Tantangan-tantangan
yang muncul dari dalam organisasi
·
Timbul karena
perusahaan mengejar sasaran-sasaran ganda. Sasaran-sasaran tersebut memerlukan
“trade off” antara tujuan finansial, tujuan pemasaran, tujuan produksi dan
tujuan personalia
Setiap
organisasi adalah unik. Karakter organisasi yang unik terbentuk dalam
rentang waktu yang panjang yang melibatkan orang-orang, tujuan, struktur,
teknologi, kebijakan, keberhasilan dan kegagalan yang pernah dialami.
Tantangan MSDM adalah
untuk menyesuaikan kegiatan-kegiatan personalia secara proaktif dengan karakter
organisasi
Serikat
Karyawan
Perusahaan dengan
serikat karyawan menandatangani perjanjian kerja yang mengatur berbagai
persyaratan kerja seperti jam kerja, kompensasi dan kondisi kerja. Perjanjian
ini membatasi kegiatan-kegiatan personalia
Perbedaan
individual karyawan
Orang berbeda satu
sama lain dalam banyak hal, misalnya kepribadian, fisik, intelegensia, minat,
bakat dll
Karakteristik yang
berbeda ini harus diperhatikan oleh manajemen SDM dalam pelaksanaan kegiatan
SDM
Job Analysis
Pertemuan
II & III
Tujuan Analisis
Pekerjaan
1.Job
description
2.
Job classification
3.
Job evaluation
4.
Job restructuring
5.
Personnel requirement/ specifications
6.
Performance appraisal
7.
Worker training
8.
Worker mobility
9.
Efficiency
10.
Safety
11.
Human resource planning
12.
Legal / quasi legal requirement
Manfaat analisis
jabatan
1. Digunakan sebagai data untuk menyusun uraian
jabatan (job description)
2. Sumber data untuk menyusun spesifikasi jabatan
(job spesification)
3. Dijadikan bahan untuk menetapkan standar
pencapaian hasil (job performance standard)
4. Untuk menetapkan materi pelatihan, baik untuk
pegawai baru maupun pegawai lama
5. Menempatkan pegawai dalam suatu jabatan
sehingga sesuai minat dan kemampuan
6. Digunakan untuk bahan penciptaan rencana
pengembangan potensi pegawai
7. Penetapan imbalan bagi pemegang jabatan secara
adil
Langkah-langkah dalam
Analisis Jabatan
1. Tetapkan jabatan yang akan dianalisis
2. Tetapkan jumlah sampel/responden
3. Susun daftar pertanyaan (job analysis schedule), yang mencakup :
a. kewajiban-kewajiban
b. responsibilities
c. human abilities
d. job performance standard
4. Tetapkan tehnik pengumpulan data
a. interview
b. kuesioner
c. observasi
d. kombinasi
Job description
(uraian jabatan)
Merupakan suatu
pernyataan tertulis yang menerangkan kewajiban-kewajiban, kondisi kerja dan
aspek-aspek lain dari satu jabatan khusus
Elemen yang tertulis
dalam uraian jabatan :
1. Nama jabatan
2. Tanggal disusunnya uraian jabatan tersebut
3. Kode jabatan
4. Penyususn uraian jabatan
5. Lokasi jabatan
6. Tingkat jabatan
7. Supervisor
8. Job summary
9. Job duties
10. Job condition
11. Approval (pengesahan)
Job spesification
Menguraikan syarat-syarat dan ketrampilan yang dibutuhkan suatu jabatan.
Tuntutan tersebut meliputi : pengalaman, latihan, pendidikan,kemampuan fisik dan kemampuan mental
Menguraikan syarat-syarat dan ketrampilan yang dibutuhkan suatu jabatan.
Tuntutan tersebut meliputi : pengalaman, latihan, pendidikan,kemampuan fisik dan kemampuan mental
Job
performance standard :
1. Merupakan tujuan/target bagi pegawai
2. Merupakan kriteria yang dapat mengukur
keberhasilan kerja
Perencanaan
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia
Pertemuan
IV
Perencanaan SDM
Merupakan serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan
lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi
tersebut.
Merupakan seperangkat
kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan akan kebutuhan SDM dari suatu
organisasi di masa mendatang
Langkah-langkah yang
diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja
yang tepat untuk menduduki berbagai jabatan,kedudukan dan pekerjaan yang tepat
pada waktu yang tepat
Tujuan perencanaan SDM
1. Memperbaiki penggunaan SDM
2. Memadukan kegiatan-kegiatan personalia dengan
tujuan-tujuan organisasi di masa mendatang dengan lebih efisien
3. Melakukan pengadaan karyawan baru secara
ekonomis
4. Mengembangkan informasi dasar MSDM untuk
membantu kegiatan-kegiatan personalia dan unit-unit organisasi lainnya
5. Membantu program penarikan dari pasar tenaga
kerja secara sukses
6. Mengkoordinasikan program-program MSDM yang
berbeda, seperti rencana penarikan dan seleksi
Lima fase proses
perencanaan SDM
Fase 1.
mengidentifikasi isu bisnis utama
Fase 2. menentukan
implikasi SDM
Fase 3. mengembangkan
tujuan dan sasaran SDM
Fase 4. merancang dan
melaksanakan kebijakan, program dan praktek SDM
Fase 5. mengevaluasi,
merevisi dan memfokuskan kembali
Fase
1. mengidentifikasi isu
bisnis utama
1. Mengumpulkan data untuk mempelajari dan
memahami semua aspek lingkungan organisasi. Hal ini akan membantu organisasi
merencanakan dan mengantisipasi isu yang muncul dari kondisi yang stabil maupun
dinamis
2. Aspek lingkungan organisasi yang mempengaruhi
:
1. lingkungan
eksternal : ekonomi, sosial-politik- hukum, teknologi,
persaingan
2. organisasional :
rencana-rencana strategik, anggaran, forcast penjualan dan produksi, desain
organisasi dan pekerjaan, perluasan usaha
3. persediaan karyawan
: pensiun, permohonan berhenti, pemberhentian, kematian
Fase 2. menentukan
implikasi SDM
Sasaran fase 2 :
1. Mengembangkan pemahaman yang jelas mengenai
bagaimana informasi yang dihasilkan fase 1 mempengaruhi permintaan organisasi
di masa yang akan datang
2. Mengembangkan gambaran yang akurat mengenai
penawaran sekarang yang tersedia secara internal
Memperkirakan
permintaan SDM
Dua kelompok tehnik
yang dapat digunakan :
1. Peramalan berdasarkan pertimbangan :
melibatkan pengalaman dan metode yang lebih umum guna memprediksi permintaan
SDM, yaitu estimasi manajerial, tehnik delphi, tehnik kelompok nominal.
1. Proyeksi statistik konvensional : regresi
linear, ekstrapolasi, indeksasi, rasio produktivitas
2. Lainnya : analisis anggaran dan perencanaan,
model-model komputer, analisis usaha baru, analisis beban kerja, pendekatan
normatif (struktur organisasi)
Memperkirakan
penawaran SDM
Dapat digunakan
informasi yang berasal dari sumber internal dan eksternal:
1. Sumber internal : menghitung jumlah karyawan
dan mengaudit untuk mengevaluasi kemampuan mereka. Metode yang dipakai
inventarisasi SDM, bagan penempatan dan analisis markov
2. Sumber eksternal : menganalisis pasar tenaga
kerja. Juga perlu memperhatikan tren kondisi kependudukan dan sikap masyarakat
terhadap perusahaan
Fase 3. mengembangkan
tujuan dan sasaran SDM
Melibatkan
interpretasi informasi dan menggunakannya untuk menetapkan prioritas, sasaran
dan tujuan
Ada 2 jenis tujuan :
1. Tujuan yang berhubungan dengan produtivitas
dan upah buruh serta menanggulangi masalah kekurangan atau kelebihan pegawai
2. Tujuan yang berhubungan dengan
kebijakan-kebijakan dalam bidang kepegawaian yang menyangkut
persoalan-persoalan eksternal, khususnya mengenai perubahan dalam hukum
perburuhan, peraturan pemerintah atau perubahan sosial
Fase 4. merancang dan
melaksanakan kebijakan, program dan praktek SDM
1. Merumuskan
berbagai alternatif program yang dianggap memungkinkan untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan dalam fase 3
2. Memilih suatu
kegiatan yang paling baik diantara semua alternatif yang ada
3.
Mengintegrasikan seluruh kegiatan yang dipilih dalam suatu kerangka kerja yang
utuh
Fase 5. mengevaluasi,
merevisi dan memfokuskan kembali
Memantau fase-fase
terdahulu dan memberikan umpan balik untuk hasil yang dicapai
Evaluasi dapat
mencakup hal-hal berikut :
1. Adanya seperangkat ukuran baku yang dapat
dijadikan tolok ukur yang memadai
2. Adanya alat-alat untuk membandingkan beberapa
kegiatan dan hasilnya, guna memperoleh data tentang penyimpangan yang mungkin
terjadi
3. Adanya saluran yang dapat digunakan untuk
mengkomunikasikan penyimpangan dan sebabnya, juga mengkomunikasikan tindakan
perbaikan
REKRUTMEN & SELEKSI
Pertemuan
V
Rekrutmen
Merupakan upaya
pencarian sejumlah karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga
dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk
mengisi lowongan pekerjaan yang ada
Merupakan serangkaian
kegiatan yang digunakan untuk mendapatkan pool pelamar kerja yang memenuhi
syarat
Merencanakan pekerjaan
(personel)
Proses menentukan
posisi yang akan diisi dalam perusahaan dan bagaimana mengisinya.
Pendekatan perencanaan
personel :
1. Analisis tren
2. Analisis rasio
3. Scatter plot
4. Penggunaan komputer (software) utk meramalkan kebutuhan personel
Meramalkan Pasokan
Tenaga Kerja dari Dalam
1. Sistem manual dan bagan pengganti
2. Sistem
informasi terkomputerisasi
Meramalkan Pasokan
Tenaga Kerja dari Luar
Bila tidak ada calon
kandidat dari dalam untuk mengisi lowongan
Yang perlu
diperhatikan :
·
kondisi ekonomi secara
umum
·
taraf pengangguran
yang diperkirakan
·
Ketersediaan kandidat
pekerja yang potensial
Perekrutan Yang
Efektif
1. Tidak mudah
menemukan calon karyawan yang baik
2. Perekrutan
merupakan hal yang kompleks :
·
Upaya perekrutan harus
sesuai dengan rencana strategis perusahaan
·
Beberapa metode
perekrutan lebih baik dari metode yang lain
·
Keberhasilan rekrutmen
tergantung pada area masalah dan kebijakan SDM
Mengukur Efektivitas
Perekrutan
·
Berapa banyak pelamar
yang dapat dihasilkan dari setiap sumber perekrutan
·
Biaya pemrosesan dalam
perekrutan
Perangkat yang dapat
digunakan untuk saringan awal pelamar
Bentuk :
·
Tes kemampuan mental
scr umum
·
Tes moralitas
·
Tes integritas
Metode :
·
Tes contoh pekerjaan
·
Tes pengetahuan
pekerjaan
·
Wawancara terstruktur
·
Data biografi
·
Rata-rata nilai
·
Peringkat pelatihan
dan pengalaman
Piramida hasil
perekrutan
Digunakan untuk
menghitung jumlah pelamar yang yang harus dihasilkan untuk dapat mempekerjakan
sejumlah karyawan baru yang dibutuhkan
Sumber Kandidat Dari
Dalam
1. Menemukan Kandidat Internal :
·
Publikasi pekerjaan
·
Catatan personalia
·
Data bank ketrampilan
1. Mempekerjakan kembali karyawan :
mantan karyawan adalah
orang yg telah dikenal dan telah mengenal budaya perusahaan, tp karyawan yang
telah keluar mungkin kembali dengan perilaku yang kurang positif
1. Perencanaan Penggantian :
untuk ketersediaan
kandidat eksekutif dari dalam
Sumber Kandidat Dari
Luar
1. Periklanan :
2. Agen-agen pekerjaan :
·
Agensi publik dan
nonprofit
·
Agensi swasta
·
Agensi temporer
1. Mengekspor/Mengontrakkan Pekerjaan
Profesional atau pekerjaan lainnya
2. Perekrut eksekutif /headhunters
3. Jasa perekrutan berdasakan permintaan (On Demand Recruiting Service —ODRS)
4. Perekrutan dari perguruan tinggi
5. Rujukan (referral) dan datang
langsung (walk-in)
6. Merekrut dari internet
Perekrutan Tenaga
Kerja Yang Lebih Beragam
1. Merekrut orang tua tunggal
2. Para pekerja yang telah berumur
3. Merekrut minoritas dan wanita
4. para penyandang cacat
5. Bantuan kesejahteraan melalui pekerjaan
Seleksi
·
Setelah didapat
sejumlah pelamar, langkah berikutnya adalah memilih calon terbaik untuk
pekerjaan itu.
·
Ini berarti mengurangi
jumlah pelamar dengan menggunakan perangkat penyaringan : ujian, penilaian,
pemeriksaan latar belakang dan referensi.
Konsep pengujian dasar
1. Reliabilitas (keandalan) :ujian yang andal
adalah ujian yang menhasilkan skor yang konsisten saat seseorangmelakukan dua
alternatif bentuk ujian atau ketika melakukan tes yang sama pada waktu berbeda
2. Validitas : apakah ujian ini mengukur apa yang
seharusnya diukur
·
Validitas kriteria
·
Validitas isi
Proses validasi
Tahap 1. menganalisis
pekerjaan
Tahap 2. memilih ujian
Tahap 3. melakukan
ujian
Tahap 4. hubungkan
nilai ujian dengan kriteria
Tahap 5.
validasi-ulang dan validasi-silang
Jenis-jenis ujian
1. Ujian kemampuan kognitif :
·
Ujian inteligensia
·
Kemampuan kognitif
khusus
1. Ujian kemampuan motorik dan fisik
2. Mengukur kepribadian dan minat
3. Pengujian berbasis web
Contoh pekerjaan untuk
seleksi karyawan
Mengukur bagaimana
seorang calon benar-benar melakukan sebagian tugas dasar pekerjaan tersebut.
Keuntungannya :
pelamar sulit memalsukan jawaban
Prosedur dasarnya :
·
memilih beberapa tugas
yg sangat penting dan menguji pelamar dengan contoh pekerjaan masing-masing
·
Seorang pengamat
mengawasi prestasi setiap tugas dan menilai prestasi tersebut
S. I. M. U. L. A. S.
I.
1. Pusat penilaian
manajemen
simulasi hingga 2-3
hari dimana 10 sampai 12 calon melaksanakan tugas manajemen secara realistis
2. Pengujian
situasional berbasis video
menyajikan contoh
situasi pekerjaan kepada orang yg diuji kemudian diikuti pertanyaan pilihan
berganda yang harus dijawab
Pemeriksaan latar
belakang dan referensi
Pemeriksaan latar
belakang :
n Latar belakang
pekerjaan
n Catatan
mengemudi
n Catatan
kriminal
n Catatan kredit
Alasan pemeriksaan
latar belakang dan referensi :
n Melakukan
verifikasi informasi faktual yang diberikan pelamar
n Mengungkapkan
informasi yang tidak diinginkan
Pelatihan
dan Pengembangan
Pertemuan
VI
Orientasi
Orientasi karyawan
adalah memberikan informasi kepada karyawan baru tentang latar belakang yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka secara memuaskan.
Informasi yang penting
untuk disampaikan :
·
Jam kerja dan hari libur
·
Memperkenalkan
karyawan baru kepada penyelianya
·
Sifat pekerjaan yang
sebenarnya
·
Memperkenalkan kepada
kolega
·
Membuat karyawan baru
mengenal tempat kerjanya
·
Membantu mengurangi
kegugupan pada hari pertama kerja
Pelatihan
Metode yang digunakan
untuk memberikan karyawan baru atau karyawan yang ada saat ini ketrampilan yang
mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan.
Konteks Strategis
Pelatihan
·
Mengidentifikasi
ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan dan sasaran
strategis perusahaan
·
Pelatihan berperan
penting dalam manajemen kinerja
Lima langkah proses
pelatihan dan pengembangan
1. Analisis kebutuhan pelatihan
·
Analisis tugas :
penilaian kebutuhan pelatihan untuk karyawan baru
·
Analisis prestasi :
penilaian kebutuhan pelatihan karyawan lama
2. Merencanakan
instruksi
3.Validasi :
orang-orang yang terlibat membuat sebuah program pelatihan dan
menyajikannya kepada beberapa orang yang dapat mewakili
4.Menerapkan program
yaitu melatih karyawan yang ditargetkan
5.Evaluasi dan tindak lanjut
: manajemen menilai keberhasilan atau kegagalan program pelatihan
Metode Pelatihan
·
On-the-job
training : meminta
seseorang untuk mempelajari suatu pekerjaan dengan langsung mengerjakannya
·
Magang : proses
terstruktur dimana orang menjadi pekerja yang terampil melalui kombinasi dari
pelajaran di kelas dan pelatihan langsung di pekerjaan
·
Belajar secara
informal :melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan berkolaborasi dengan
kolega, memfasilitasi pemasangan papan tulis dan spidol untuk belajar secara
informal
·
Job
instruction training : pekerjaan
terdiri dari sebuah rangkaian langkah yang logis dan diajarkan secara bertahap
·
Pengajaran : cara yang
cepat dan sederhana untuk memberikan pengetahuan kepada sekelompok orang yang
akan dilatih
·
Pelajaran yang terprogram
: metode belajar sendiri langkah demi langkah
·
Teknik pelatihan
kemampuan membaca dan menulis
·
Pelatihan dengan
peralatan audiovisual
·
Pelatihan dengan
simulasi
·
Pelatihan berbasis
komputer
·
Pelatihan jarak jauh
berbasis internet
Pengembangan Manajemen
·
Usaha untuk
meningkatkan prestasi manajemen dengan menanamkan pengetahuan, perubahan
perilaku atau peningkatan ketrampilan
Proses Pengembangan
Manajemen
1. Menilai kebutuhan strategis perusahaan
2. Menilai prestasi manajer
3. Mengembangkan manajer (calon manajer)
On-the-job training
managerial
1. Rotasi pekerjaan
2. Pendekatan belajar sambil dibimbing
3. Belajar bertindak
Off-the-job training
·
Metode studi kasus
·
Permainan manajemen
·
Seminar di luar
·
Program yang terkait
dengan universitas
·
Permainan peran
·
Pembuatan model
perilaku
·
Universitas perusahaan
dan pusat pengembangan dalam kantor
·
Pelatih eksekutif
Mengevaluasi usaha
pelatihan
Merencanakan studi
evaluasi
·
Perencanaan urut waktu
(time series)
·
Eksperimen terkendali
Efek pelatihan yang
diukur
1. Reaksi : evaluasilah reaksi orang yang dilatih
terhadap program itu. Apakah mereka menyukai program itu ? Apakah menurut
mereka hal itu berguna ?
2. Pembelajaran : ujilah orang yang dilatih
apakah mereka telah mempelajari prinsip, ketrampilan dan fakta yang seharusnya
mereka pelajari
PERENCANAAN
DAN PENGEMBANGAN KARIER
Pertemuan
VII & VIII
Karier : seluruh pekerjaan (jabatan) yang
ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang
Perencanaan
karier (Career planning) : proses yang sengaja dilakukan dimana
melalui proses tersebut seseorang memilih sasaran karier dan jalur ke karier
tersebut
Pengembangan
karier (career development) : peningkatan-peningkatan pribadi
yang dilakukan seseorang untuk mencapai sasaran kariernya
Career
path (jalur karier )
: pola urutan jabatan yang membentuk karier seseorang
Career
goals (sasaran karier)
: posisi masa mendatang yang dengan sekuat tenaga ingin dicapai seseorang
sebagai bagian dari kariernya
Berbagai manfaat yang
akan diperoleh bila departemen SDM terlibat dalam perencanaan karier :
1. Mengembangkan para karyawan yang dapat
dipromosikan
2. Menurunkan perputaran karyawan
3. Mengungkap potensi karyawan
4. Mendorong pertumbuhan
5. Mengurangi penimbunan
6. Memuaskan kebutuhan karyawan
7. Membantu pelaksanaan rencana-rencana
perusahaan
Peran-peran dalam
pengembangan karier
Individu
–
Bertanggungjawab atas kariernya sendiri
–
Menilai minat, ketrampilan dan nilai sendiri
–
Mencari informasi karier
–
Memanfaatkan peluang pengembangan
–
Berdiskusi dengan manajer tentang karier
–
Mengikuti rencana karier yang realistik
Manajer
–
Memberi umpan balik kinerja
–
Memberi dukungan dan tugas-tugas pengembangan
–
Berpartisipasi dalam diskusi pengembangan karier
–
Mendukung rencana pengembangan karier karyawan
Organisasi
–
Mengkomunikasikan misi, kebijakan dan prosedur
–
Memberikan peluang pelatihan dan pengambangan
–
Memberikan informasi dan program karier
–
Menawarkan keanekaragaman pilih karier
Pengembangan Karier
Individual
1. Memperbaiki prestasi kerja
2. Menampilkan diri (exposure)
3. Meletakkan jabatan sekarang dan mengambil
karier yang lebih cocok
4. Loyal terhadap perusahaan
5. Minta bantuan orang lain untuk menjadi
mentor/sponsor
6. Menjadi key subordinates (bawahan kunci)
7. Mengikuti program pengembangan
Siklus Karier
1. Tahap pertumbuhan (growth
stage)
2. Tahap penjelajahan (exploration
stage)
3. Tahap penetapan (establishment stage):
–
Sub tahap percobaan
–
Sub tahap pemantapan
–
Sub tahap krisis pertengahan karier
1. Tahap pemeliharaan (maintanance
stage)
2. Tahap kemerosotan (decline
stage)
Faktor-Faktor yang
mempengaruhi pilihan karier seseorang :
1. Minat, sikap dan ketrampilan
2. Orientasi : kepribadian seseorang (meliputi
nilai-nilai, motif dan kebutuhan)
3. Career anchors (jangkar karier) : suatu poros yang
disekelilingnya karier seseorang berputar, merupakan akibat dari pembelajaran
tentang bakat dan kemampuan, motif dan kebutuhannya, serta sikap dan nilainya
Orientasi Kepribadian
Dasar
1. Orientasi realistik (realistic orientation)
2. Orientasi penyelidikan (investigative orientation)
3. Orientasi sosial (social orientation)
4. Orientasi konvensional (conventional orientation)
5. Orientasi kewiraswastaan (enterprising orientation)
6. Orientasi artistik (artistic
orientation)
Jangkar Karier
Satu hal atau nilai
yang tidak akan membuat seseorang berhenti jika pilihan sudah ditetapkan.
1. Jangkar karier fungsional/tehnik
2. Kompetensi manajerial sebagai suatu jangkar
karier
3. Kreativitas sebagai suatu jangkar karier
4. Otonomi dan kemandirian sebagai suatu jangkar
karier
5. Keamanan sebagai jangkar karier
Pedoman Manajemen
Karier
1. Hindari kejutan kenyataan
2. Berikan jabatan awal yang menantang
3. Memberikan pra-tinjauan jabatan yang realistik
dalam perekrutan
4. Jangan tanpa tuntutan
5. Berikan rotasi berkala dan penjaluran jabatan
6. Lakukan penilaian kinerja yang berorientasi
karier
7. Berikanlah lokakarya perencanaan karier dan
buku kerja perencanaan karier
8. Memberikan peluang untuk penasihatan
(mentoring)
Mengelola Promosi dan
Pemindahan
Mengambil keputusan
promosi :
·
Keputusan 1 : apakah
senioritas dan kompetensi merupakan aturan ?
·
Keputusan 2 :
bagaimana kompetensi diukur ?
·
Keputusan 3 : apakah
proses formal atau informal ?
·
Keputusan 4 :
vertikal, horisontal atau lainnya ?
Menangani
mutasi/transfer
Transfer : memindahkan pegawai dari satu jabatan
ke jabatan lain tanpa adanya perubahan gaji atau tingkatan
Alasan
mutasi (dari sisi karyawan) : untuk pengayaan pribadi, untuk pekerjaan yang lebih
menarik, untuk kenyamanan yang lebih besar, untuk pekerjaan yang menawarkan
peluang kemajuan yang lebih besar
Alasan
mutasi (dari sisi perusahaan) : mengosongkan posisi dimana pegawai ybs tidak lagi
diperlukan, untuk mengisi jabatan dimana pegawai tsb dibutuhkan, untuk
mempertahankan pegawai senior atau untuk mencari pegawai yang lebih cocok
Penilaian
Prestasi Kerja
(Performance Appraisal)
(Performance Appraisal)
Pertemuan IX & X
Penilaian Prestasi
Kerja
Proses evaluasi
prestasi atau menilai prestasi kerja karyawan
Penilaian hendaknya
memberikan suatu gambaran yang akurat mengenai prestasi kerja karyawan
Penilaian Prestasi
Kerja Mencakup
1. Menetapkan standar kerja
2. Menilai prestasi kerja pegawai secara nyata
dibandingkan dengan standar kerja yang telah ditetapkan
3. Memberikan umpan balik kepada pegawai dengan
tujuan untuk memotivasi pegawai agar meninggalkan prestasi yang buruk dan
mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi yang baik
Mengapa Penilaian
Prestasi Diperlukan ?
1. Memberikan informasi untuk keputusan promosi
dan gaji
2. Memberikan peluang bagi karyawan itu sendiri
dan supervisornya untuk meninjau perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan
3. Penilaian kinerja merupakan pusat bagi proses
perencanaan karier
Kegunaan penilaian
prestasi kerja
1. Perbaikan prestasi kerja
2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
3. Keputusan-keputusan penempatan
4. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan
5. Perencanaan dan pengembangan karier
6. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing
7. Ketidak-akuratan informasional
8. Kesalahan-kesalahan desain penempatan
9. Kesempatan kerja yang adil
10. Tantangan-tantangan eksternal
Syarat Penilaian
Kinerja :
·
Sistem penilaian harus
mempunyai hubungan dengan pekerjaan (job related)
·
Praktis (bersifat
praktikal)
·
Mempunyai ukuran
baku/standar (performance standard)
·
Menggunakan ukuran (performance measures) yang dapat diandalkan
Langkah-Langkah
Penilaian Prestasi
1. Memberikan batasan pekerjaan berarti
memastikan bahwa penilai dan yang dinilai sudah paham tugas dan standar kerja
2. Menilai prestasi, berarti membandingkan
prestasi aktual pegawai dengan standar yang telah ditetapkan
3. Memberikan umpan balik berarti prestasi
pegawai dan kemajuannya didiskusikan dan rencana pengembangan dibuat
Bias Penilaian
1. Halo effect
2. Central tendency (Kesalahan kecenderungan terpusat)
3. Lenience & Strictness biases (Bias terlalu lunak atau terlalu keras)
4. Personal Prejudice (Prasangka pribadi)
5. Recency Effect (Pengaruh kesan terakhir)
Cara Mengurangi Bias
1. Pemberian pelatihan bagi para penilai
2. Umpan balik
3. Pemilihan tehnik-tehnik penilaian prestasi
kerja secara tepat
Siapa yang menilai
1. Atasan langsung
2. Sesama rekan kerja
3. Komite atau panitia penilai
4. Penilaian pribadi
5. Bawahan
Metode Penilaian
Berorientasi Masa Lalu
1. Rating scale
2. Checklist
3. Critical Incident Method (Metode peristiwa kritis)
4. Field review method
5. Tes dan observasi prestasi kerja
6. Metode evaluasi kelompok : metode ranking, Grading atau Forced distribution, point allocation method
Metode Penilaian
Berorientasi Masa Depan
1. Penilaian diri (self appraisal)
2. Penilaian psikologis (Psychological appraisal)
3. Pendekatan Manajemen by Objective (MBO)
4. Teknik pusat penilaian
Wawancara Evaluasi
·
Merupakan bagian
kritis proses penilaian
·
Wawancara dimana
supervisor dan bawahan mereview penilaian dan membuat rencana untuk memperbaiki
kekurangan dan mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi
·
Peninjauan kembali
prestasi kerja yang memberikan kepada para karyawan umpan balik tentang
prestasi kerja dimasa lalu dan potensi mereka
Dasar Wawancara
Penilaian
Jenis wawancara Penilaian
|
Tujuan wawancara penilaian
|
1. Performance memuaskan dan
pegawai dipromosikan
(satisfactory-promotable)
|
Membuat rencana pengembangan,
rencana tindakan untuk pengembangan pendidikan dan profesionalitas yang
dibutuhkan untuk pindah ke jabatan berikutnya
|
2. Memuaskan tetapi tidak
dipromosikan
(satisfactory-not promotable)
|
Mempertahankan performance
Memberi insentif untuk
mempertahankan performance yang sdh dicapai
|
3. Tidak memuaskan-dapat
diperbaiki
(unsatisfactory-correctable)
|
Merancang rencana tindakan utk
memperbaiki performance yang tidak memuaskan
|
Beberapa pendekatan
1. Tell and sell approach
2. Tell and listen approach
3. Problem solving approach
KOMPENSASI
& INSENTIF
Pertemuan
XI & XII
Kompensasi
Setiap bentuk
pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari
dipekerjakannya karyawan tersebut
Komponen kompensasi :
1. Pembayaran keuangan langsung : upah, gaji,
insentif dan bonus
2. Pembayaran tidak langsung : asuransi, uang
liburan yang dibayar majikan
Pembayaran
keuangan langsung
1. Berdasarkan waktu : karyawan dibayar berdasar
waktu yang mereka gunakan ditempat kerja.
2. Berdasarkan kinerja : kompensasi dihubungkan
langsung dengan jumlah produksi yang dihasilkan (lbh populer disebut rencana
pembayaran insentif)
Tujuan
Manajemen Kompensasi
1. Memperoleh karyawan yang qualified
2. Mempertahankan karyawan yang ada sekarang
3. Menjamin keadilan
4. Menghargai perilaku yang diinginkan
5. Mengendalikan biaya
6. Memenuhi peraturan/hukum yang ditetapkan
pemerintah
7. Menciptakan administrasi yang efisien
Ketidakpuasan
akan pembayaran menimbulkan
1. Keinginan untuk mencari imbalan yang lebih
tinggi
2. Berkurangnya rasa tertarik karyawan akan
pekerjaannya yang sekarang
3. Pegawai mencari pekerjaan sambilan di tempat
lain sehingga mutu pekerjaannya sekarang tidak diperhatikan
4. Mogok kerja
5. Keluhan-keluhan
6. Pegawai mencari pekerjaan yang menawarkan gaji
lebih tinggi
Gaji
yang terlalu tinggi (overpaid) menyebabkan karyawan merasa
1. Cemas (discomfort), karena
di tempat lain tdk dibayar setinggi itu shg kayawan merasa organisasi menuntut
terlalu banyak
2. Rasa bersalah jika tidak mampu menghasilkan
seperti yang diharapkan
Faktor-Faktor
Utama Yang Mempengaruhi Rencana Upah :
1. Supply dan demand tenaga
kerja
2. Labor union
3. Ability to pay
4. Produktivitas
5. Cost of living
6. Pemerintah
Keadilan
dalam pengupahan
1. External consistency : memperhatikan perbandingan upah yang
diberikan perusahaan lain untuk jabatan yang sama
2. Internal consistency : untuk jabatan yang sama dalam
organisasi, karyawan mendapat upah yang sama dengan karyawan lain
Menetapkan
Tarif Upah
Langkah 1. Lakukanlah
Survei Gaji
Langkah 2. Menetapkan
nilai masing- masing jabatan : evaluasi jabatan
Langkah 3.
pengelompokan jabatan-jabatan serupa ke dalam tingkatan upah
Langkah 4. penetapan
upah untuk masing-masing tingkatan – kurva upah
Langkah 5. mencocokkan
tarif upah
insentif
Definisi Insentif
Andrew
F Sikula : insentif
adalah sesuatu yang mendorong atau mempunyai kecenderungan untuk
merangsang suatu kegiatan. Insentif adalah motif-motif atau imbalan-imbalan
yang dibentuk untuk memperbaiki produksi
Heidjrachman : pengupahan insentif dimaksud untuk
memberi upah/gaji yang berbeda karena prestasi kerja yang berbeda
·
Insentif merupakan
bentuk kompensasi yang dikaitkan langsung dengan motivasi (insentif diberikan
untuk meningkatkan motivasi karyawan)
·
Insentif diberikan
tergantung dari prestasi atau produktivitas (beda dengan upah yang merupakan
hal yang wajib diberikan)
·
Insentif diberikan
untuk mendorong karyawan lebih giat bekerja dan biasanya diberikan pada pegawai
yang mudah diukur prestasi atau produktivitasnya
Tujuan Insentif
Meningkatkan motivasi
karyawan dalam berupaya mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan menawarkan perangsang
finansial yang melebihi upah atau gaji dasar
Jenis-jenis insentif
1. Financial incentives : bonus, komisi, pembayaran yang
ditangguhkan (misalnya pensiun)
2. Non-finacial incentives : tersedianya hiburan, pendidikan dan
latihan, penghargaan, terjaminnya tempat kerja, komunikasi yang baik
3. Social incentives : keadaan dan sikap dari para rekan
sekerja
Berbagai Masalah
1. Administrasi sistem insentif sangat kompleks
2. Penetapan standar dan hasil-hasilnya harus
teliti/tepat atau terlalu mahal untuk dikembangkan
3. Potensial menyebabkan ketidakadilan
4. Kemungkinan karyawan tidak dapat mencapai
standar karena faktor yang tidak dapat dikendalikan, misalnya penundaan
pekerjaan dan kerusakan mesin
5. Hanya memusatkan pada satu aspek (keluaran
penjualan, harga saham) kadang-kadang mengabaikan berbagai dimensi lain
(kualitas, pelayanan dan sasaran-sasaran jangka panjang)
Dua Kategori Utama
Rencana-Rencana Insentif
1.Sistem Insentif
(kompensasi Variabel) individual
2. Sistem Insenstif
kelompok
Kompensasi
Variabel-Individual
1. Rencana-rencana insentif untuk karyawan
operasional
2. Rencana-rencana insentif untuk manajer
3. Sistem sugesti
4. komisi
Rencana-rencana
insentif untuk karyawan operasional
Dua jenis data yang
diperlukan :
1. Jumlah output rata-rata yang ditetapkan
sebagai standar prestasi kerja
2. Jumlah uang yang adil dan layak bagi jumlah
hasil kerja tersebut
Kepuasan
Kerja, Stress & Disiplin
Pertemuan
XIII
·
Keadaan emosional yg
menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.
·
Kepuasan kerja
mempengaruhi :
-
Tingkat Absensi
-
Perputaran tenaga kerja
-
Semangat kerja
-
Keluhan-keluhan
-
Masalah-masalah personalia vital lainnya.
·
Fungsi Kepuasan Kerja
-
Kepuasan kerja VS Prestasi kerja
-
Menurut Strauss dan Sayles, kepuasan kerja penting untuk aktualisasi diri.
Kematangan Psikologis
Frustasi
Umpan Balik
Persepsi
Prestasi
Penghar-
keadilan thd
Kepuasan
Kerja
gaan
penghargaan
Kerja
Hubungan antara Prestasi dan Kepuasan Kerja
·
Kepuasan kerja
Perputaran
karyawan
Signifikan?
Absensi
Umur
Jenjang pekerjaan
Stress
Karyawan
·
Stress adalah suatu
kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
seseorang.
·
Penyebab Stress :
1)
Kondisi kerja (on the job)
-
Beban kerja berlebihan
-
Tekanan atau desakan waktu
-
Kualitas supervisi yang jelek
-
Iklim politis yang tidak aman
-
Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai
-
Wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab.
-
Kemenduaan peranan.
-
Frustasi
-
Konflik antar pribadi atau antar kelompok
-
Perbedaan nilai antara persh dan karyawan
-
Berbagai bentuk perubahan
2) Penyebab Stress
‘off the job” antara lain :
-
Kekuatiran finansial
-
Masalah-masalah ybs dengan anak
-
Masalah-masalah phisik
-
Masalah perkawinan (mis : perceraian)
-
Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal, dll.
·
Stress mendorong prestasi kerja.
mengganggu
·
Reaksi terhadap
Stress.
Tipe A : mereka
yg agresip dan kompetitip
Tipe B : lebih
relaks dan tidak suka
menghadapi “masalah”
·
Kegiatan personalia
utk mengurangi stress
-
Menangani sebab-sebabnya.
-
Departemen personalia membantu karyawan memperbaiki kemampuan menghadapi
stress.
Program
Konseling
·
Konseling /
pembimbingan dan penyuluhan adalah pembahasan suatu masalah dg seorang
karyawan, dg maksud untuk membantu karyawan tsb agar dpt menangani
masalah scr baik.
·
Fungsi Konseling :
(1)
Pemberian nasehat
(2) Penentraman
hati
(3)
Komunikasi
(4)
Pengenduran ketegangan emosional
(5)
Penjernihan pikiran
(6)
Reorientasi
·
Tipe-tipe Konseling :
(1)
Directing counseling : memutuskan dg karyawan apa yg
seharusnya dilakukan.
(2)
Non directive counseling atau client centered.
(3)
Cooperative counseling : hubungan timbal balik antara pembimbing dan
karyawan, untuk membantu masalah-masalah karyawan.
·
Program-program
konseling
Disiplin
·
Disiplin :
kegiatan manajemen utk menjalan kan standar-standar organisasional.
·
Ada dua kegiatan
pendisiplinan :
(1)
Disiplin Preventive
(2) Disiplin Korektip
·
Sasaran tindakan
pendisiplinan
(1)
Untuk memperbaiki pelanggar.
(2)
Untuk menghalangi karyawan lain melakukan kegiatan serupa
(3)
Menjaga berbagai standar kelompok tetap konsisten dan efektip.
·
Aturan Kompor Panas
-
Suatu pedoman yang sangat berguna utk disiplin korektip.
-
Karakteristik tsb adalah bhw disiplin hendaknya dilakukan dg : peringatan,
segera, konsisten dan tidak bersifat pribadi.
·
Disiplin Progresip
Memberikan
hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran yang berulang.
(1)
Teguran secara lisan oleh penyelia (mandor)
(2)
Teguran tertulis, dg catatan dalam file personalia
(3)
Skorsing dari pekerjaan satu sampai tiga hari.
(4)
Skorsing satu minggu atau lebih lama
(5)
Diturunkan pangkatnya (demosi)
(6)
Dipecat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar