A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan Perusahaan
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Perusahaan
Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap
fungsi-fungsi keuangan, dimana fungsi manajemen keuangan meliputi penghimpunan
dan pendayagunaan dana. Karena itu, manajemen keuangan sering dipadamkan dengan
manajemen aliran dana (Husnan, 1994; Anoraga dan Soegiastuti, 1996).
Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan
Manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-urahnya dan
menggunakannya seefektif, seefisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan
laba.
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap
fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana
memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana
tersebut (aloocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan
penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan
memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut.
a. Liefman :
usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau
memperoleh aktiva.
b. Suad Husnan :
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
c. Grestenberg
: how business are organized to acquire funds, how they acquire funds,
how the use them and how the prof business are distributed.
d. James Van Horne: segala aktivitas yang berhubungan dengen
perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
e. Bambang Riyanto: keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan
syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana
tersebut seefisien mungkin.
Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif,
seefisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari
tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan
tanggungjawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen
keuangan antara lain meliputi: keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan
usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan. (Weston dan Copeland, 1992:2)
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan
perencanaan, pengenggaran, peeriksaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan
dana yang dimilikioleh organisasi atau perusahaan.
Peranan aspek keuangan biasanya sangat erat
hubungannya dengan manajemen puncak pada struktur organisasi perusahaan, oleh
karena itu keputusan-keputusan di bidang keuangan menentukan hidup matinya perusahaan.[1]
2. Fungsi
Manajemen Keuangan
Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain
menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan
pembagian dividen pada suatu perusahaan.tugas pokok Manajer keuangan adalah
merencanakan untuk memperoleh dana menggunakan dana tersebut untuk
memaksimalkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lain yang harus dilakukan
manajer keuangan menyangkut empat aspek, yaitu:
a. Aspek yang
pertama yaitu dalam perencanaan dan prakiraan, di mana manajer keuanagan harus
bekerja sama dengan para manajer yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan
umum perusahaan.
b. Aspek yang
kedua, manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan
investasi dan pembiayaannya, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
c. Aspek yang
ketiga, manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manjer lain
diperusahaan agar perusahaan dapat beropersi seefisien mungkin.
d. Aspek yang
keempat menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal.
Dari keempat aspek tersebut di atas disimpulkan
bahwa tugas pokok manajer keuanngan berkaitan dengan keputusan investasi dan
pembiayaannya. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan
langsung dengan keputusan pokok perusahaan yang akan mempengaruhi nilai
perusahaan.[2]
Adapun fungsi manajemen keuangan yaitu:
a. Perencanaan
Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta
kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
b. Penganggaran
Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan
membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
c. Pengelolaan
Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan
dana yang ada dengan berbagai cara.
d. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada
untuk operasional kegiatan perusahaan.
e. Penyimpanan
Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan dserta menyimpan
data tersebut dengan aman.
f. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan
dan sistem keuangan pada perusahaan.
g. Pemeriksaan
Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
B. Peran, Tugas,
dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
1. Peran Manajer
Keuangan
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh
kemampuan manajer keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan
dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam
aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana.
Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan
baik oleh manajer keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara
keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana
dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat.
Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat
penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal.
Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa
individu-individu dapat mencapai kepuasaan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan
pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset
secara efisien, manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan
kekayaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
2. Tugas
Manajer Keuangan
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut
manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Perolehan
dana dengan biaya murah
b. Penggunaan
dana efektif dan efisien
c. Analisis
laporan keuangan
d. Analisis
lingkungan internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan
khusus.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan
manajer keuangan menyangkut lima aspek, yaitu:
a. Peramalan dan perencanaan
Mengkoordinasi proses perencanaan yang akan
membentuk masa depan perusahaan.
b. Keputusan-keputusan
investasi dan
pendanaan
Membantu dan menentukan tingkat penjualan
perusahaan yang optimal, memutuskan aset spesipik yang harus diperoleh, dan
memilih cara terbaik untuk mendanai aset.
c. Koordinasi
dan kontrol
Berinteraksi dengan karyawan-karyawan lai untuk
memastikan bahwa perusahaan telah beroperasi seefisien mungkin.
d. Berinteraksi
dengan pasar keuangan
Berinteraksi untuk mendapatkan atau menanamkan dana
perusahaan.
e. Manajemen
risiko
Bertanggung jawab untuk program manajemen risiko
secara keseluruhan termasuk mengidentifikasi risiko dan kemudian mengelolanya
secara efisien.
Dari kelima asepek tersebut dapat disimpulkan
bahwa tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan
pembiayaannya. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan
langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai
persahaan.
3. Tanggung
Jawab Manajer Keuangan
Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang
besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Adapun keputusan keuangan yang
menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga jenis :
a. Mengambil
keputusan investasi/pembelanjaan aktif (investment decision) menyangkut masalah pemilihan
investasi yang diinginkan dari sekelompok kesempatan yang ada, memilih satu
atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan.
1) Implementasi
dari allocation off funds (aktivitas penggunaan dana).
2) Allocation of funds bisa dalam jangka pendek dalam bentukworking capital, berupa
aktiva lancar atau jangka panjang dalam bentuk capital investment, berupa
aktiva tetap.
3) Tercermin
disisi aktiva (kiri) sebuah neraca. Komposisi aktiva harus ditetapkan misalnya
berapa aktiva total yang dialokasikan untuk kas atau persediaan, aktiva yang
secara ekonomis tidak dapat dipertahankan harus dikurangi, dihilangkan atau
diganti.
b. Mengambil
keputusan pendanaan/pembelanjaan pasif (financing decision) menyangkut masalah pemulihan
berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih
satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling muarh.
1) Implementasi
dari rasing of funds (aktivitas perolehan dana), meliputi
besarnya dana, jangka waktu penggunaan, asalnya dana serta,
persyaratan-persyaratan yang timbul karena penarikan dana tersebut.
2) Hasil financing
dicision tercermin di sebelah kanan neraca.
3) Raising of
funds bisa
diperoleh dari internal (modal sendiri) meliputi : saham preferen, saham biasa,
laba ditahan dan cadangan, maupun eksternal (modal asing) jangka pendek maupun
jangka panjang. Sumber dana jangka pendek, misalnya utang dagang (trade
payabelatau open account) utang wesel (notes payable),
utang gaji, utang pajak. Sumber dana jangka panjang misalnya, utang bank, dan
obligasi.
c. Mengambil
keputusan dividen (dividend decision) menyangkut masalah penentuan
besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada
para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan
pembelian kembali saham-saham.
1) Berhubungan
dengan penentuan persentase dari keuntungan neto yang akan dibayarkan
sebagai cash dividend.
2) Penentuan stock
dividend dan pembelian kembali saham.
Keputusan-keputusan tersebut harus diambil dalam kerangka
tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan, yaitu memaksimumkan nilai
perusahaan. Nilai perusahaan adalah harga yang terbentuk seandainya perusahaan
dijual. Apabila perusahaan “go public” maka nilai perusahaan ini akan
dicerminakan oleh harga saham perusahaan tersebut. Dengan meningkatnya nilai
perusahaan, maka pemilik perusahaan menjadi lebih makmur sehingga merekan menjadi lebih
senang.
Kegiatan mencari alternatif sumber dana
menimbulkan adanya arus kas masuk, sementara kegiatan mengalokasikan dana dan
pembayaran dividen menimbulkan arus kas keluar, maka manajemen keuangan sering
disebut manajemen aliran (arus) kas.
C. Capital
Budgeting (Penganggaran Modal)
Penganggaran modal digunakan untuk melukiskan
tindakan perencanaan dan pembelajaran pengeluaran modal minsalnya untuk
pembelian equinpmentbaru untuk memperkenalkan produk baru, dan
untuk memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran modal melibatkan suatu pengikut
(penanaman) dana dimasa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang
dikehendaki dimasa mendatang. Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan
keterikatan dana dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung
risiko. Seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkenaan
dengan pengeluran dan jangka waktu pengembaliannya melebihi satu tahun.
Termasuk dalam kategori pengeluaran dana ini adalah pengeluaran dana untuk
pembeli aktiva tetap seperti tanah, bangunan, dan peralatan lainnya.
Motif-motif yang sering dipakai orang dalam
penggunaan penganggaran modal:
1. Expansi (perluasan) untuk membuka cabang. Dalam
investasi awal diperlukan modal yang cukup besar.
2. Replacement (penggantian) mengganti sesuatu yang sudah
usang menjadi baru.
3. Renewal (pembaharuan) tambal sulam lain-lain: mau
dijadikan paten,trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
a. Istilah-istilah
dalam Capital Budgeting
1) Independent
projects. Proyek yang tidak ada keterkaitannya
dengan proyek lainnya. Contoh: buka bisnis salon dan buka resto.
2) Mutually
exclusive project.
Proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3) Unlimited
fund. Proyek dengan dana yang tidak terbatas.
b. Metode yang
mendasarkan perhitungan atas keuntungan akuntansi dan metode yang mendasarkan
perhitunganatas dasar cash flow (arus kas masuk). Arus kas
masuk dari penjualan barang dan jasa, pendapatan dividen, pendapatan bunga, dan
penerimaan operasi lainnya. Setiap usulan pengeluaran modal (capital
expenditure) selalu mengandung dua macam aliraqn kas, yaitu:
1) Aliran kas keluar netto (net cash
outflow), yaitu aliran uang tunai yang dibutuhkan untuk investasi baru.
2) Aliran kas masuk netto (net cash inflow),
yaitu aliran uang tunai masuk sebagai hasil dari investasi baru dan sering pula
disebut net cash proceeds.
Ada beberapa metode dalam perhitungan atau penilaian investasi yaitu:
1) Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur beberapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh
dari suatu investasi. Angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak
dibandingkan denga total average investment. Hasil yang diperoleh
dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian diperbandingkan tingkat keuntungan
yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, apabila lebih kecil
daripada tingkat keuntungan yang disyaratka proyek ditolak.
Kelebihan metode ini yaitu:
a) Sederhana dan mudah dimengerti.
b) Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga
tidak memerlukan tambahan.
Kelemahan dari metode ini yaitu:
a) Tidak memperhitungkan “time value of money”.
b) Menitikberatkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi
yang bersangkutan.
c) Merupakan pendekatan jangka pendek denga menggunakan angka rata-rata yang
menyesatkan.
d) Kurang memperhatikan jangka waktu investasi.
2) Metode Payback
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena
dasar yang digunakan adalah aliran kas, buka laba. Karena itu satuan hasilnya
buka persentase, tapi satuan waktu. Kalau periode payback ini
lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan,
sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak.
Namun problem utamanya adalah sulitnya menentukan periodepayback maksimum
yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam
praktiknya, yang dipergunakan adalahpayback umumnya dari
perusahaan-perusahaan yang sejenis.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan
diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan
pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow.
Misalnya proyek A dengan investasi 20 juta, denga usiaekonomis 6 tahun,
memiliki aliran kas 6,5 juta per tahun. Proyek B denga investasi 20 juta juga,
usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga yang
dianggap relevan adalah 10%. Maka dalam waktu kurang 4 tahun, investasi A akan
kembali, sedangkan investasi B membutuhkan waktu lebih 4 tahun.
Namun secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih
banyak (karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DFC ini hanya
menyelesaikan masalah diabaikannya nilai waktu uang saja, tetapi belum dapat
mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback.
Namun demikian cara ini tetap populer digunakan, namaun hanya sebagai pelengkap
penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem
likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.
3) Metode Net Pesent Value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash
flow) di mas yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut
perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. Apabila
nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih
besar daripada nilai nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan
menguntungkan dsehingga diterima. Sedangkan apabila nilainya kecil (NPV
negatif), proyek ditolak karena merugikan.
Metode ini cukup populer digunakan dalam penilaian investasi, karena mampu
mengatasi kelemaha dari metode penilaian lain, yaitu memerhatikan nilai waktu
dari uang (time value of money). Net present value dari suatu investasi
didefinisikan sebagai pengurangan dari present value cash
outflow (proceeds) dikurangi presentvalue cash
outflow (outlays).
Jika
|
Artinya
|
Sehingga
|
NPV > 0
|
Investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan.
|
Proyek bisa dijalankan
|
NPV < 0
|
Investasi yang dilakukan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
|
Proyek ditolak
|
NPV = 0
|
Investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung atau rugi.
|
Kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada
keuntungan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria
lain misalnya dampak investasi terhadap pisitioning perusahaan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar